Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Sebut UICI Didirikan untuk Mencetak Kader Bangsa yang Profesional

Mahfud MD saat menghadiri Rapat Laporan Tahunan, mengatakan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) didirikan untuk mencetak kader bangsa.

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Mahfud MD Sebut UICI Didirikan untuk Mencetak Kader Bangsa yang Profesional
ist
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD saat menghadiri Rapat Laporan Tahunan, mengatakan Universitas Insan Cita Indonesia  (UICI) didirikan untuk mencetak kader bangsa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD saat menghadiri Rapat Laporan Tahunan, mengatakan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) didirikan untuk mencetak kader bangsa.

"Universitas Insan Cita Indonesia dibangun untuk mencetak kader bangsa dan membangun masa depan Indonesia dengan tenaga-tenaga yang profesional, adaptif terhadap kehidupan masyarakat yang serba digital," kata Prof. Mahfud usai mendengarkan Laporan Tahunan (2022) UICI di Gedung Rektorat pada Jumat (7/4/2023).

Menurut Ketua Dewan Pakar MN KAHMI ini, UICI merupakan perguruan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Untuk itu, ia tidak ragu untuk mengajak kepada para generasi muda Indonesia untuk bergabung dengan UICI.

"Insyaallah anda akan sukses bersama UICI untuk membangun masa depan yang lebih maju," jelas Mahfud.

Selain Mahfud, hadir pula Koordinator Presidium MN KAHMI sekaligus Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, Anggota Komisi III DPR RI Rifqinizamy Karsayuda, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI (MPTK) Prof. Siti Zuhro, dan beberapa tokoh KAHMI lainnya.

Setelah mendengar laporan tahunan UICI, Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia mengatakan optimis dengan perkembangan UICI ke depan. Hal itu tidak lepas dari semangat yang ditunjukkan oleh para sivitas akademika UICI dan juga MPTK.

Berita Rekomendasi

“Kemudian konsep ini memang konsep yang baru, artinya kita memang masih memerlukan banyak masukan dan elaborasi, banyak sinergi yang dibutuhkan untuk membesarkan UICI ke depan,” lanjut Doli.

Doli menyampaikan MN KAHMI terus merumuskan bentuk dukungan yang kongkrit kepada UICI, tidak hanya melibatkan majelis nasional saja, tetapi juga majelis wilayah dan majelis daerah.

Menurutnya, UICI membutuhkan dukungan dari keluarga besar HMI dan KAHMI agar terus berkembang, tidak hanya menjadi universitas digital pertama di Indonesia, tetapi juga menjadi universitas yang terkemuka dan termaju di Indonesia dan dunia.

“Mari kita jadikan UICI ini menjadi simbol kemajuan atau kontribusi  HMI-KAHMI kepada Indonesia dan dunia dalam membangun peradaban,” kata Doli.

Baca juga: Sindikat dan Jaringan Perdagangan Orang yang Diungkap Mahfud MD di Batam Harus Dibongkar Tuntas

Sementara itu Rifqinizamy Karsayuda menyambut baik laporan tahunan UICI. Ia mengaku senang dengan perkembangan yang terjadi pada universitas digital pertama di Indonesia itu.

Ia berharap UICI bisa menjadi universitas digital yang semakin terdepan dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Kita merindukan environment digital yang lebih mapan untuk menghasilkan insan-insan digital di berbagai profesi dan bidang keilmuan suatu hari melalui lulusan UICI,” kata Rifqi.

Sementara itu Prof. Siti Zuhro mengatakan apa yang telah dicapai UICI selama ini cukup menggembirakan. UICI menjadi universitas yang menjanjikan untuk menghadapi masa depan.

“Menurut saya UICI ini sangat permisif, sangat menjanjikan, dan tentunya ke depan perlu kita tancap gas lagi untuk menghasilkan kemajuan-kemajuan yang jauh lebih inovatif,” kata Prof. Siti.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar UICI tidak berpuas diri dengan apa yang telah dicapai selama ini. UICI harus melompat lebih tinggi untuk melahirkan terobosan-terobosan baru agar anak-anak muda semakin tertarik kuliah di UICI.

UICI merupakan perguruan tinggi digital pertama di Indonesia. Dalam laporan yang disampaikan oleh Rektor dan Wakil Rektor, banyak hal yang telah dicapai oleh perguruan tinggi yang baru berusia dua tahun ini.

Dari segi jumlah mahasiswa misalnya, pada  tahun 2022, jumlah pendaftar di UICI mencapai 4.803 dengan jumlah mahasiswa yang sampai melakukan registrasi mencapai 1.312.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR Dukung Mahfud MD Berantas TPPO di Batam

Jumlah tersebut tersebar di 450 kota di 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, UICI juga telah menjangkau mahasiswa di luar negeri, yaitu di Taiwan dan Jerman.

Prestasi yang ditorehkan oleh para mahasiswa juga cukup baik. Sepanjang tahun 2022 ini, para mahasiswa UICI telah meraih 12 prestasi, 3 di antaranya skala nasional.

Di wilayah akademik, pada tahun 2022, UICI telah menyelesaikan pengembangan platform Artificial Intelligence Digital Simulator Teaching Learning System (AI DSTLS). Pada September 2022, semua mata kuliah di UICI telah menggunakan AI DSTLS.

Platform AI DSTLS ini merupakan platform inti UICI dalam menjalankan operasionalnya sebagai universitas digital. Dengan AI DSTLS, perkuliahan di UICI bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas