BNPB Sebut Ada Potensi Bencana Banjir dan Tanah Longsor saat Musim Mudik Lebaran
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode arus mudik
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode arus mudik dan balik lebaran 1444H/2023 nanti.
Hal itu disampaikan Suharyanto pada Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 144H dan Antisipasinya yang dihelat di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (6/4)
"Berdasarkan hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yaitu bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ucap Suharyanto yang ditulis pada Sabtu (8/4/2023).
Selain itu, ada pula potensi kebakaran hutan dan lahan juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi, hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat.
"BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helipkopter di 6 provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.
Adapun provinsi prioritas penanganan Karhutla yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.
Karena itu, BNPB dengan intansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk Karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,’ jelasnya.
BNPB juga membuat peta rawan bencana untuk wilayah pulau Sumatra, Jawa dan Bali bagi masyarakat yang ingin mudik.
“Mengeluarkan perta rawan bencana di Jawa, Bali dan Sumatra terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ektrem,” ungkap Suharyanto.
Baca juga: Ditinggal Penghuninya Mudik, Perampok Berpistol Bobol Sepeda Motor di Tanjung Priok
“Kemudian Bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga, Pemda, untuk memantau penyelengaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.
Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut, pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya dengan aman dan nyaman.
“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,”ujarnya.