Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bacaan Dzikir Malam Lailatul Qadar, serta Amalan yang Dilakukan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Bacaan Dzikir di Malam Lailatul Qadar, serta amalan yang dapat dilakukan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, untuk meraih malam Lailatul Qadar.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bacaan Dzikir Malam Lailatul Qadar, serta Amalan yang Dilakukan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Freepik
ilustrasi dzikir di malam lailatul Qadar - Bacaan Dzikir di Malam Lailatul Qadar, serta amalan yang dapat dilakukan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, untuk meraih malam Lailatul Qadar. 

TRIBUNNEWS.COM - Bacaan Dzikir di Malam Lailatul Qadar, serta amalan yang dapat dilakukan.

Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah di Malam Lailatul Qadar, seperti membaca dzikir.

Berzikir juga merupakan amalan agar kita bisa meraih malam Lailatul Qadar.

Perintah dzikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al A’raf ayat 205 yang artinya:

"Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah." (QS. Al A'raf (7): 205)

Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdzikir, dapat diamalkan pada malam ganjil 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Baca juga: Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat, Lengkap dengan Tata Cara dan Doa Setelah Melaksanakannya

Adapun sabda Rasulullah SAW tentang keberadaan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan:

Berita Rekomendasi

“Carilah ia di sepuluh hari yang terakhir. Maka sesungguhnya Lailatul Qadr ada pada malam-malam yang ganjil; malam ke 21 atau malam ke 23 atau malam ke 25 atau malam ke 27 atau malam ke 29 atau malam terakhir di bulan Romadhon.” (HR. Ahmad dari ‘Ubadah bin Shomit)

Lantas bagaimana bacaan dzikir di Malam Lailatul Qadar?

Bacaan Dzikir di Malam Lailatul Qadar

Berikut bacaan dzikir yang dianjurkan dalam rangka meraih Malam Lailatul Qadar, mengutip dari Tribun Pontianak.

1. Membaca Takbir

ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ

latin: Allahuakbar

(dianjurkan dibaca 33x)

2. Membaca Tahlil

لا إله إلا الله

latin: Laa ilaha illallah

(dianjurkan dibaca 33x)

3. Membaca Tahmid

الحمد لله

Latin: Alhamdulillah

(dianjurkan dibaca 33x)

Anjuran tersebut sesuai dengan Hadist berikut:

وَعَنْ عَلِيٍّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ لَهُ ولِفَاطِمَةَ رضي الله عنهما: «إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا – أَوْ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا – فَكَبِّرا ثَلاَثًا وَثَلاثِينَ، وَسَبِّحَا ثَلاثًا وَثَلاثِينَ، واحْمِدا ثَلاثًا وَثَلاثِينَ» وفي روايةٍ: التَّسْبيحُ أرْبعًا وثلاثينَ، وفي روايةٍ: التَّكْبِيرُ أرْبعًا وَثَلاَثينَ. متفق عَلَيْهِ.

Artinya:

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepadanya dan Fathimah radhiyallahu ‘anhuma:

“Apabila kalian akan pergi tidur—atau apabila kalian berdua telah berbaring–, ucapkanlah takbir (ALLOHU AKBAR) sebanyak 33 kali, ucapkanlah tasbih (SUBHANALLOH) sebanyak 33 kali, dan ucapkanlah tahmid (ALHAMDULILLAH) sebanyak 33 kali.”

Dalam riwayat lain disebutkan, “Ucapan tasbih 34 kali.”

Dalam riwayat lain disebutkan, “Ucapan takbir 34 kali.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. BukHari dan Muslim)

Baca juga: Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar, Berikut Cara Hitung Perkiraan Terjadinya di Ramadhan 1444 H/2023

4. Memperbanyak membaca doa Lailatul Qadar

Kemudian, perbanyak juga Doa berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Latin :

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni,"

Artinya:

"Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku,” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, At Tirmidzi)

Selain membaca Dzikir di malam Lailatul Qadar, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Amalan penting di 10 hari terakhir bulan Ramadhan

1. Memperpanjang Sholat Malam

Dilansir dari Kemenag, Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Beliau melaksanakan shalat, zikir, dan lain-lain di malam hari hingga waktu fajar.

Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA:

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Memperbanyak Sedekah

Salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadhan, yaitu dengan meningkatkan sedekah.

Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.
Sebagaimana firman Allah SWT,

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Baca juga: Apa Itu Lailatul Qadar? Malam Istimewa di Bulan Ramadhan, Ketahui Tanda-tandanya

3. I’tikaf

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

"Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan." (HR. Muttafaq ‘alaih)

4. Tilawah Al Qur’an

Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim.

Khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi target realistis.
Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadhan.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)(Tribun Pontianak/Ishak)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas