Pakar: Cermati Praktik Scamming di Dunia Online
Para ahli dunia digital mengimbau agar masyarakat mencermati praktik scamming di dunia online.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para ahli dunia digital mengimbau agar masyarakat mencermati praktik scamming di dunia online.
Scamming merupakan jenis kejahatan siber modus penipuan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan material berupa uang, dan sesuatu yang berharga milik orang lain.
Relawan TIK Prov Bali/Dosen Bisnis Digital Universitas Bali Internasional AA Ngurah Bagus Aristayudha menerangkan, keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital dapat berjalan dengan aman khususnya dalam hal perlindungan data pribadi.
"Data pribadi adalah setiap data tentang kehidupan seseorang yang dapat diidentifikasi melalui sistem elektronik, data pribadi dijaga dan dilindungi kerahasiaannya," ujarnya dalam diskusi daring dikutip Jumat (14/4/2023).
Disampaikan saat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Kegiatan Webinar Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat dengan tema "Cermati Praktik Scamming di Dunia Online".
Webinar dilakukan secara daring (Online) melalui aplikasi zoom meeting dengan peserta webinar terdiri dari Kelompok Masyarakat Bali, Nusa Tenggara dan Sekitarnya.
Lalu, AA Ngurah Bagus Aristayudha menjabarkan data pribadi yang harus dilindungi antara lain: NIK, KK, Nama lengkap, TTL, nama ibu kandung, dan lain-lain.
"Apa resikonya ketika data pribadi bocor? Hilangnya rasa aman, menjebol password laptop dan akun, daftar sim card ilegal, transaksi ilegal," tambahnya.
Ia menegaskan, pentingnya melindungi data pribadi kita dari upaya pembobolan keamanan akun dengan cara ganti password secara berkala, aktifkan 2F security, jangan mudah klik link yang mencurigakan. Kita sendiri yang bertanggung jawab untuk melindungi identitas data pribadi, jangan sampai lengah!
Senior Sejiwa/Psikolog Hellen Citra Dewi menyampaikan banyak percobaan tindakan scamming di dunia digital, scamming atau umumnya disebut penipuan adalah sisi gelap dalam dunia digital.
"Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan kita sebagai pengguna internet, tentunya dengan selalu meningkatan skill atau kecakapan digital kita," terangnya.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga keamanan perangkat digital yang berhubungan juga dengan keamanan data pribadi.
Baca juga: Zaman Serba Digital Seperti Sekarang, Sudah Jadi Konsekuensi Apabila Pertandingan Diiintip Lawan
"Kita harus tahu betul alias tidak boleh gaptek dengan perangkat gawai kita, kita harus tahu dan mempelajari fitur-fitur yang ada di perangkat gawai tersebut. Semakin meningkat kecakapan digital kita, semakin tinggi pula perlindungan data digital oleh kita sendiri," tuturnya.
Putri Indonesia Nusa Tenggara Timur 2022 Breldy Angela Lerrick menyampaikan bahwa Etika berinternet yaitu menjaga tata krama dalam bermedia sosial, misalnya jangan menggunakan huruf besar/kapital, kutiplah seperlunya, memperlakukan email sebagai pesan pribadi, berhati-hati dalam melanjutkan email ke orang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.