PAN Bela Bima yang Kritik Pembangunan Lampung: Jadikan Evaluasi, Tak Perlu Alergi
Di era reformasi ini, media sosial adalah salah satu cara bagi pemerintah untuk menyerap aspirasi sekaligus berkomunikasi dengan warganya.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretris Jenderal Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN) Eddy Soeparno angkat bicara terkait kasus selebgram, Bima Yudho yang mengritik Lampung tidak mengalami kemajuan dan setelah itu keluarganya diduga diintimidasi oleh polisi.
Eddy mendukung hak berekspresi Bima karena mengkritik infrastruktur di Lampung. Menurutnya, kritik harusnya dijawab dengan kinerja, bukan dengan intimidasi apalagi persekusi.
"Demokrasi memberi ruang konstitusional bagi warga negara untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah. Jadikan itu ruang dialog dan masukan, bukan justru memberikan tekanan pada pengkritik maupun keluarganya," kata Eddy di Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Di era reformasi ini, sambung Eddy, media sosial adalah salah satu cara bagi pemerintah untuk menyerap aspirasi sekaligus berkomunikasi dengan warganya.
"Jalan yang memang belum dilakukan perbaikan, maka segera diperbaiki. Sementara jika sudah dijelaskan ke publik bahwa perbaikan sudah dilakukan. Jadi tidak perlu ada tekanan atau intimidasi apapun," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini beranggapan kritik Bima tidak perlu dianggap sebagai penghinaan apalagi pencemaran nama baik. Justru seharusnya bisa menjadi evaluasi.
"Gen Z punya cara yang memang unik dalam menyampaikan ekspresinya. Jadikan sebagai evaluasi dan tidak perlu alergi. Justru ini momentum yang baik untuk bagi pemprov untuk berbenah," ucapnya.
Baca juga: Pastikan Tak Ada Intimidasi, Polisi Datangi Keluarga Tiktokers Bima Yudho yang Viral Kritik Lampung
Eddy juga meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan memberikan atensi agar pengaduan dan penyelidikan terhadap Bima di Kepolisian tidak perlu ditindaklanjuti.
"Saya meyakini beliau Pak Kapolri akan mengambil kebijakan khusus mengenai kasus yang sudah viral ini. Tentu kita semua berharap pengaduan dan penyelidikannya di kepolisian tidak dilanjutkan," tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.
Sebelumnya Bima, melalui video yang diunggah di akun TikToknya @awbimaxreborn, menyebut adanya pihak dari polisi hingga aparat pemerintah mendatangi orang tuanya.
Bima pun mengatakan bahwa kedatangan sejumlah aparat tersebut untuk melakukan intimidasi terhadap orangtuanya.