Panglima TNI Kerahkan Tim Baru Untuk Cari 4 Prajurit yang Hilang Kontak Usai Baku Tembak di Mugi-Mam
masih ada empat prajurit yang hilang kontak usai baku tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan hingga saat ini, Selasa (18/4/2023) masih ada empat prajurit yang hilang kontak usai baku tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga pada Sabtu (15/4/2023) lalu.
Untuk itu, ia mendatangkan tim baru untuk mencari mereka.
Tim tersebut, kata Yudo, juga dikerahkan untuk melakukan evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang gugur dan terjatuh ke jurang sedalam 15 meter di lokasi.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya yang ditayangkan di kanal Youtube Puspen TNI pada Selasa (18/4/2023).
"Jadi lost contact lah istilahnya. Mereka kan dibekali, setiap tim ada komunikasinya. Namun ini belum terkonfirmasi dia di mana," kata Yudo.
"Makanya kemarin kita datangkan tim yang baru untuk mencari sekaligus untuk evakuasi jenazah tadi," sambung dia.
Yudo menduga keempat prajurit tersebut tengah berupaya menyelamatkan diri dari KST.
Ia juga menduga keempat prajurit masih berada di sekitar lokasi.
Yudo berharap tak lama lagi keempat prajurit tersebut dapat ditemukan.
"Kita tetap mencari mereka atau mungkin mereka saat menyelamatkan diri tadi ya, mungkin masih takut bahwa di situ masih ada KST yang mungkin masih operasi di situ," sambung dia.
Diketahui, terdapat 36 prajurit TNI yang terlibat baku tembak dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Besok Pagi, Panglima TNI Akan Fokus Evakuasi Jenazah Pratu Miftahul Arifin yang Gugur di Mugi-Mam
Dari 36 prajurit tersebut satu di antaranya atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Sementara itu, lima prajurit lainnya terkena luka tembak dan telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di Timika. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.