Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

KSAD Dudung Kutuk Keras Penyerangan di Papua yang Tewaskan 1 Prajurit, Sebut Itu Kebiadaban

KSAD Dudung juga menyoroti teror yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris Papua kepada masyarakat.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in KSAD Dudung Kutuk Keras Penyerangan di Papua yang Tewaskan 1 Prajurit, Sebut Itu Kebiadaban
WARTA KOTA/YULIANTO
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman, merespon permintaan maaf anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon terkait penyataan yang kontroversialnya beberapa waktu lalu di kantor Mabesad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022)- Soal KST PApua, KSAD Dudung juga menyoroti teror yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris Papua kepada masyarakat. (Warta Kota/YULIANTO) 

"Penyerangan dari Kelompok Separatis Teroris (KST), dari 36 tersebut, satu meninggal, ada empat orang yang luka.

"(Empat prajurit yang luka-luka) baru dievakusi dan selamat semua," ujar Yudo Margono.

Menindaklanjuti peristiwa kontak tembak itu, Yudo Margono memerintahkan untuk meningkatkan operasi penyelamatan ini menjadi Operasi Siaga Tempur.

"Kita tetap melaksanakan operasi, kita tingkatkan jadi Operasi Siaga Tempur. Kalau di Natuna kemarin Operasi Siaga Tempur Laut, kali ini Operasi Siaga Tempur Darat."

"Artinya ditingkatkan tadinya soft approach menjadi Operasi Siaga tempur (menindalanjuti) kejadian (kontak tembak) pada 15 April 2023 lalu," ujar Yudo Margono.

Siaga Tempur Khusus Daerah Rawan

Adapun, kata Yudo, status operasi siaga tempur tersebut tidak akan dilakukan di seluruh wilayah Papua.

Berita Rekomendasi

Status itu hanya akan dilakukan di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Selain tingkat kerawanan tinggi salah satu yang menjadi indikator Operasi Siaga Tempur adalah wilayah yang tidak berpenduduk.

"Tidak semua di Papua Operasi Siaga Tempur, khususnya di daerah-daerah yang rawan seperti ini."  

"Dengan adanya seperti ini kan daerah itu langsung kita lokalisir bahwa lokasi tersebut harus kita laksanakan operasi siaga tempur." 

"Dan di situ tidak ada penduduknya. Penduduk yang seperti ada perangkat desa dan sebagainya itu," kata Yudo. 

Selain itu, siaga tempur ini dilakukan apabila wilayah tersebut diketahui sebagai markas Kelompok Separatis Teroris (KST).

"Dan kalau tempatnya sudah diketahui itu adalah markasnya KST ya kita laksanakan operasi siaga tempur," ujar Yudo. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas