Tujuan dan Keutamaan Zakat, Memupuk Rasa Simpati dan Tolong Menolong
Kewajiban zakat dilaksanakan pemberi zakat (muzakki) dan diberikan kepada penerima zakat (mustahiq).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menunaikan zakat sebagai seorang muslim adalah kewajiban.
Ibadah itu termasuk dalam lima rukun islam.
Ada banyak manfaat dari zakat, yang terbesar adalah untuk membersihkan harta dan membantu saudara yang membutuhkan.
Kewajiban zakat ini dilaksanakan pemberi zakat (muzakki) dan diberikan kepada penerima zakat (mustahiq).
Di Indonesia sendiri, secara khusus terdapat hari Zakat Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 27 Ramadan.
Hari Zakat Nasional tersebut diperingati untuk meningkatkan semangat masyarakat Indonesia dalam membayar zakat, baik itu zakat fitrah maupun zakat maal.
Baca juga: Berkah Zakat Warga Kampung Gembira Gembrong Rasakan Dampak Nyata Program Bedah Kawasan
Ada pun waktu untuk menunaikan zakat fitrah adalah pada seluruh hari di bulan Ramadan dan waktu terbaiknya adalah setelah subuh hingga sebelum mulainya salat Id di hari raya Idulfitri.
Sedangkan zakat maal, merupakan zakat harta yang wajib dikeluarkan ketika sudah mencapai jumlah minimal nishab dan melewati haul selama 1 tahun.
Baca juga: Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki dan Perempuan yang Belum Baligh, Ini Doanya
Adapun tujuan utama dari berzakat ialah untuk membersihkan jiwa, diri, serta harta dari segala sesuatu yang mengotorinya.
1. Sebagai Bentuk Keimanan
Dengan berzakat, sudah menunjukkan diri sebagai seorang Muslim yang baik karena telah menjalankan salah satu dari rukun Islam yang telah diwajibkan oleh Allah.
2. Mendidik untuk Memberi
Berzakat merupakan sarana agar berlatih dan terbiasa untuk memberi pada sesama Muslim. Sehingga, kita jadi terbiasa untuk memberi secara ikhlas, baik dalam keadaan yang tidak wajib.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.