Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Singkat: Menghadirkan Maaf dan Ketulusan Memaafkan

Berikut contoh teks khutbah Idul Fitri berjudul Menghadirkan Maaf dan Ketulusan Memaafkan.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Singkat: Menghadirkan Maaf dan Ketulusan Memaafkan
Freepik
Ilustrasi Khutbah - Contoh teks khutbah Idul Fitri berjudul Menghadirkan Maaf dan Ketulusan Memaafkan. SBerisi materi bahwa manusia harus senantiasa membuka pintu maaf dan memohon maaf terutama pada momen Lebaran. 

Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan, kita bunyikan takbir.

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagunggan Allah, karena selain Allah semua kecil.

Sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

Baca juga: Keutamaan Malam Takbiran Jelang Lebaran Idul Fitri 2023, serta Bacaan Takbir Lengkap

الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Ma‘âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صاَمَ رَمَضانَ ايْماناً وَاحْتِساباً غُفر لهُ ماَ تقدَّمَ مِنْ دنْبهِ

BERITA TERKAIT

Artinya, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim).

Terampuni dosa-dosa di sini adalah حَقُّ الله (haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan Allah sedangkan apabila terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka akan terampuni apabila mereka saling memaafkan, saling ridha-meridhai.

Oleh sebab itu mari kita buang sifat sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka pintu maaf dan memohon maaf jika khilaf.

Dan seyogianya kita melakukan hal itu secara langsung ketika kita mumpun hidup di dunia.

Di dalam kitab Syarhul Hikam dijelaskan bahwa ahli waris tidak berhak untuk memberi maaf jika kesalahan dilakukan terhadap seseorang yang telah meninggal dunia, karena di akhirat nanti tidak ada perbuatan saling maaf memaafkan seperti sekarang ini di dunia kita lakukan.

Lantas, bagaimana cara agar dapat menebus dosa terhadap si mayit.

Yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal ibadah, karena di akhirat nanti mereka yang pernah kita aniaya akan menuntut dan meminta keadilan di hadapan Allah, sehingga amal ibadah kita akan diberikan kepada mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Riyadus Shalihin, Abu Hurairah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas