Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Kartini Diperingati Tanggal 21 April, Simak Sejarahnya Berikut Ini

Hari Kartini diperingati diperingati tanggal 21 April, Kartini adalah pahlawan perempuan yang memiliki peran penting di Indonesia, berikut sejarahnya.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Hari Kartini Diperingati Tanggal 21 April, Simak Sejarahnya Berikut Ini
freepik.com
Ilustrasi Hari Kartini - Hari Kartini diperingati diperingati tanggal 21 April, Kartini adalah pahlawan perempuan yang memiliki peran penting di Indonesia, berikut sejarahnya. 

Selama ia di rumah dan tidak bersekolah, ia tetap rajin mencari ilmu, dengan bertukar pikiran dengan teman-temannya melalui surat.

R.A Kartini juga gemar membaca buku-buku kebudayaan Eropa seperti buku karya Louis Coperus yang berjudul Des Stille Kraacht.

Kartini selalu berkirim surat dengan salah satu sahabat penanya yang merupakan orang keturunan Belanda, Rosa Abendanon.

Kegemarannya dalam membaca buku, membuat wawasan Kartini menjadi lebih terbuka.

Raden Ajeng Kartini - Habis Gelap Terbitlah Terang
Raden Ajeng Kartini - Habis Gelap Terbitlah Terang (Kemdikbud.go.id)

Baca juga: Kartini Fitri 2023: Raya Wastra Nusantara, Ajang untuk Memanggungkan Karya Lokal Indonesia

Kemudian muncul pemikiran ingin memperjuangkan haknya sebagai perempuan.

Baginya, seorang wanita juga perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.

Kartini mulai memberi perhatian lebih pada adanya gerakan emansipasi wanita.

Berita Rekomendasi

Setelah resmi menikah dengan Bupati Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada tahun 1903, Kartini memutuskan untuk mendirikan sekolah sendiri.

Ia mendirikan sekolah wanita dengan tujuan untuk memberikan kebebasan pendidikan bagi wanita pribumi.

Baca juga: Rieke Nilai Surat-surat Kartini Penting untuk Dijadikan Memori Kolektif Dunia

Tetapi sayangnya pada 17 September 1904, R. A Kartini wafat setelah melahirkan anak pertamanya Soesalit Djojoadhiningrat.

Surat-surat R.A Kartini menjadi peninggalan, surat tersebut menginspirasi banyak wanita Indonesia karena berisikan tentang perjuangannya mengenai status sosial hak para wanita pribumi.

Bukti perjuangan R.A Kartini tersebut kemudian disusun sebagai buku.

Buku tersebut dikenal dengan judul Door Duisternis tot Licht atau dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Sejarah perjuangan R.A Kartini hingga saat ini masih dikenang, terkhusus pada saat Hari Kartini 21 April.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)(Grid.id/Tata Lugas Nasiti)(Bobo.grid.id/Sarah Nafisah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas