Kemenkes Salurkan Bantuan ke 172 RS untuk Tangani Kanker, Jantung, Stroke dan Ginjal
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan bantuan alat kesehatan sepanjang 2022 ke 172 rumah sakit di daerah
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan bantuan alat kesehatan sepanjang 2022 ke 172 rumah sakit di daerah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster kesehatan untuk meningkatkan penanganan empat penyakit dengan tingkat kematian tertinggi yaitu kanker, jantung, stroke dan ginjal.
Bantuan Kemenkes tersebut diterima oleh 24 rumah sakiit (RS) vertikal Kemenkes maupun 148 RS umum daerah di 151 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Bantuan tersebut merupakan komitmen Kemenkes untuk memperkuat dan mempercepat agenda transformasi sistem kesehatan nasional yang ujungnya pada peningkatan layanan untuk masyarakat.
Bantuan pemerintah berupa anggaran pemenuhan alat kesehatan merupakan wujud dari penguatan pilar ke dua serta ke enam dalam transformasi sistem kesehatan nasional yakni pilar layanan rujukan dan pilar teknologi kesehatan.
Drg Farichah Hanum M.Kes, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, saat ini RSUP Dr. Kariadi memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, untuk mengentaskan penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi yaitu, kanker, jantung, stroke, juga gangguan-gangguan sistem ginjal (uronefrologi).
"Bantuan peralatan untuk penanganan penyakit tersebut tentu berguna bagi kami untuk bisa menegakkan diagnosa secara cepat dan tepat, sehingga kami bisa melakukan tindakan dengan cepat dan tepat pula," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 24 April 2023.
Kemenkes memiliki target dalam pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS untuk 4 penyakit prioritas yakni, jantung, kanker, stroke dan gagal ginjal (uro-nefro).
Hingga 2025 mendatang, capaian target untuk pemerataan layanan rujukan yang optimal di 507 RS di tingkat kabupaten/kota diharapkan mampu mencapai angka 50 persen.
Hingga 2027 mendatang 100 persen RS di 507 kabupaten/kota di Indonesia telah mampu meningkatkan cakupan pelayanan RS rujukan untuk 4 penyakit dengan rasio kematian tertinggi tersebut.
Target lainnya, 34 provinsi di Indonesia akan memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna atau utama, dan 507 kabupaten/kota memiliki minimal 1 RS tingkat madya.
Dr. Sharlie Esa Kennedy, MARS, Direktur RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mengatakan, pada akhir 2022 RSUD Sekayu ditetapkan Kemenkes RI sebagai rumah sakit rujukan pengampuan untuk penyakit-penyakit stroke, uro nefro (gagal ginjal), kanker, jantung, dan diabetes militus, dan telah memperoleh dana PEN yang digunakan untuk membeli alat kesehatan berupa satu unit alat CT Scan 64 slice, dan satu unit UPS 160 kVa.
Dengan bantuan alat-alat kesehatan tersebut harapannya, rumah sakit dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanannya, sehingga dengan begitu layanan rujukan di RS bisa lebih cepat dan tepat mendiagnosa penyakit sekaligus menangani pasien.
Selain itu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan akan meningkat.
Jumlah dan anggaran yang diterima masing-masing rumah sakit juga berbeda-beda, tergantung kebutuhan alat-alat kesehatan di tempat masing-masing.
“Dana PEN digunakan untuk membiayai penyakit-penyakit prioritas yang memerlukan pembiayaan besar dalam program pembiayaan jaminan kesehatan nasional, termasuk penyakit yang meningkatkan angka kematian ibu dan bayi (maternal dan nenonatal). Kemenkes menetapkan maternal dan neonatal ini termasuk dari sembilan prioritas Kemenkes, maka dari itu niliai Rp92,8 miliar di 2022 yang berupa 277 alat akan digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta," ujar Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, MPH, MH.Kes.