Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masa Lalu Ganjar Pranowo, Pernah Jualan Bensin di Pinggir Jalan Bantu Sang Ibu

Saat menggelar open house, tetangga Ganjar Pranowo menceritakan masa lalu sang Gubernur Jawa Tengah yang pernah berjualan bensin di pinggir jalan.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Masa Lalu Ganjar Pranowo, Pernah Jualan Bensin di Pinggir Jalan Bantu Sang Ibu
WARTA KOTA/YULIANTO
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat meninjau langsung arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2023). Cerita masa lalu Ganjar Pranowo yang pernah berjualan bensin di pinggir jalan dibongkar sang tetangga. 

TRIBUNNEWS.COM – Cerita masa lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dibongkar oleh tetangganya sendiri, Bu Mamik.

Bu Mamik yang lokasi rumahnya tak jauh dari kediaman Ganjar itu menceritakan masa lalu sang Gubernur Jawa Tengah.

Cerita ini diungkapkan Bu Mamik saat Ganjar dan keluarganya menggelar open house di kediamannya, di Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu, (23/4/2023).

Diakui Bu Mamik, ia sangat mengetahui persis bagaimana masa lalu Ganjar.

Menurut Bu Mamik, dari kecil kehidupan Ganjar Pranowo sangat prihatin.

Bahkan, untuk membantu perekonomian keluarganya, Ganjar kecil membantu sang ibu berjualan bensin di pinggir jalan.

Baca juga: Teka-teki Cawapres Ganjar Pranowo, Mulai dari Mahfud MD hingga Ridwan Kamil Dinilai Cocok

Saat menceritakan hal tersebut, bahkan Bu Mamik sambil meneteskan air matanya.

Berita Rekomendasi

"Saya tahu betul, hidupnya dulu prihatin sekali. Mas Ganjar bantu ibunya jualan bensin di pinggir jalan situ, ibunya punya toko kelontong sama jadi penjahit," kenang Bu Mamik, Minggu, dikutip dari TribunJateng

Ibu Ganjar, Sri Suparni, adalah teman dekat Bu Mamik. Hampir setiap hari, Bu Mamik ngobrol dengan ibu Ganjar itu.

Salah satu yang masih terngiang adalah saat ibu Ganjar curhat soal ekonomi.

Untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, ibunda Ganjar Pranowo, bahkan rela menjual perhiasannya.

"Sampai pernah suatu saat, beliau rela menjual anting-antingnya demi kebutuhan anak-anaknya, termasuk Mas Ganjar," lanjutnya.

Diakui Bu Mamik, Ganjar dan keluarganya sejak dahulu terkenal memiliki kehidupan yang sederhana.

Hal tersebut justru yang membuat Bu Mamik tak menyangka, Ganjar Pranowo kini menjadi sosok yang sukses.

Bahkan, perjalanan hidup Ganjar dan keluarganya itu kini menjadi motivasinya untuk berjuang demi anak-anaknya.

Ia pun meyakini bahwa Ganjar Pranowo merupakan sosok pemimpin yang baik dan amanah.

"Nggak menyangka sama sekali, tapi saya yakin mas Ganjar itu sosok pemimpin yang baik dan amanah. Dan beliau tetap sederhana. Sekarang sudah jadi pejabat pun masih sangat sederhana," katanya.

Pada momen silaturahmi tersebut, diketahui ribuan orang datang dari berbagai daerah.

Tak hanya keluarga saja, banyak tetangga dan warga umum  yang juga ikut dalam halal bihalal bersama Ganjar Pranowo tersebut.

Keluarga istri Ganjar Pranowo bukan orang biasa

Sebelum menggelar open house di Kutoarjo, Ganjar Pranowo juga melekukan halal bihalal di kampung halaman sang istri di Purbalingga, Jawa Tengah.

Acara yang digelar Sabtu (22/4) di Joglo Terapung Purbalingga itu digelar sederhana.

Ratusan masyarakat sekitar datang untuk bersalaman dengan Ganjar dan keluarga.

Selain warga sekitar, keluarga besar Ganjar dari istri, yakni Bani Hisyam Abdul Karim atau yang akrab Mbah Hisyam Kalijaran, juga hadir.

Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah untuk silaturahmi keluarga.

Banyak yang belum tahu silsilah keluarga Gajjar dari istrinya itu.

Ternyata, keluarga Ganjar di Purbalingga bukanlah orang biasa. Banyak diantara keturunan Bani Hisyam adalah ulama dan pengasuh pondok pesantren ternama di Jawa Tengah.

"Jadi keluarga Pak Ganjar itu, dari istrinya Siti Atikoh merupakan keluarga pesantren. Anak cucu Mbah Hisyam Kalijaran banyak yang mengelola pondok pesantren," kata KH Ahmad Mustaid Billah Hisyam Abdul Karim, Sabtu, dikutip dari TribunJateng.

KH Mustaid sendiri adalah pengasuh Ponpes Kalijaran, peninggalan kakek dari istri Ganjar Pranowo.

Sementara paman Siti Atikoh yakni kakak KH Mustaid bernama KH Muzammil Syaibani adalah salah satu pengelola tareqat Naqsabandiyah di Sokaraja.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunJateng/Galih Permadi/Hermawan Endra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas