Kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin Diberhentikan, Begini Jawaban Ketua BRIN
Kepala BRIN merespons kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin diberhentikan
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko merespons kemungkinan Andi Pangerang Hasanuddin diberhentikan dari BRIN setelah berkomentar tak bijak mengancam warga Muhammadiyah.
Menurut Laksana bahwa terkiat kemungkinan itu menunggu sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
Baca juga: Pegawai BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah akan Jalani Sidang Etik, Sudah Minta Maaf
"Kita tunggu saja nanti Majelis," kata Laksana kepada Tribunnews.com, Selasa (25/4/2023).
Diketahui Sidang Majelis Etik ASN dalam tindakan yang dilakukan Andi Pangerang Hasanuddin dijadwalkan akan diagendakan Rabu (26/4/2023).
Nantinya setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.
Diberitakan sebelumnya oknum Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin yang berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Jamaluddin, meminta maaf atas komentar yang dibuatnya.
Baca juga: Profil APH alias Andi Pangerang Hasanuddin, Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah, Lulusan Undip
Diketahui dalam komentarnya di akun Facebook AP Hasanuddin, Peneliti BRIN tersebut menuliskan ancam halalkan darah Muhammadiyah hingga siap di penjara.
"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim Profesor Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).
Andi melanjutkan dalam suratnya komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak.
Baca juga: Fakta-fakta Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah karena Beda Hari Pelaksanaan Idul Fitri
"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.