Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi VIII DPR Imbau BRIN Sebagai Akademisi dan Peneliti Lebih Bijak Sampaikan Pendapat di Medsos

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai akademisi dan peneliti bisa lebih bijak lagi menyampaikan pendapat di media sosial.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komisi VIII DPR Imbau BRIN Sebagai Akademisi dan Peneliti Lebih Bijak Sampaikan Pendapat di Medsos
Ist
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, MF Nurhuda Y. Komisi VIII DPR Imbau BRIN Sebagai Akademisi dan Peneliti Lebih Bijak Sampaikan Pendapat di Medsos 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI MF Nurhuda mengimbau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai akademisi dan peneliti bisa lebih bijak lagi menyampaikan pendapat di media sosial.

Diketahui beberapa hari lalu seorang oknum BRIN bernama Andi Pangerang Hasanuddin viral di media sosial setelah mengeluarkan tulisan ancaman untuk warga Muhammadiyah.

"Sebagai akademisi dan peneliti seharusnya mereka bisa lebih bijak dalam menggunakan dan menyampaikan pendapat di media sosial," kata Nurhuda kepada Tribunnews.com, Rabu (24/4/2023).

Nurhuda melanjutkan dibandingkan membuat komentar yang kontroversial, sebaiknya sebagai intelektual dan akademisi, peneliti BRIN lebih baik membuat sebuah kajian atau penelitian ilmiah.

"Untuk dipublikasikan kepada masyarakat sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dan edukasi masyarakat," tegasnya.

Meski begitu Nurhuda juga mengapresiasi sikap BRIN yang mau meminta maaf bagi warga Muhammadiyah.

"Saya juga mengapresiasi langkah BRIN yang telah menyampaikan permintaan maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah atas pernyataan dan perilaku salah satu oknum BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," tutupnya.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar tak bijak di akun Facebook peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas Djamaluddin.

Polemik itu bermula Prof Thomas menuliskan keheranannya dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023, namun ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri.

Kemudian hal itu dikomentari oleh AP Hasanuddin yang dianggapnya Muhammadiyah menjadi musuh bersama dalam takhayul, bidah dan churofat.

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" komentar Hasanuddin.

Tak hanya itu saja Andi bahkan mengancam menghalalkan darah warga Muhammadiyah.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap di penjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," lanjutnya.

Atas komentarnya tersebut Andi Pangerang Hasanuddin kemudian meminta maaf.

"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim Profesor Thomas Djamaluddin kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).

Baca juga: Didukung, Langkah Polri Proses Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah

Andi melanjutkan dalam suratnya komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak. 

"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang. Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas