Survei Poltracking: 72 Persen Publik Pasti Memilih pada Pemilu Serentak 2024
Poltracking Indonesia mengungkap hasil survei terkait potensi partisipasi pemilih dan kemantapan pilihan.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Poltracking Indonesia mengungkap hasil survei terkait potensi partisipasi pemilih dan kemantapan pilihan.
Hasilnya, mayoritas publik menyatakan akan mencoblos pada pemilu serentak 2024.
“Sebanyak 72,2 persen publik mengatakan akan pasti mencoblos pada Pemilu Serentak 2024,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam rilis surveinya secara daring pada Jumat (28/4/2023).
Sementara 16,8 persen publik masih belum pasti memutuskan mencoblos atau tidak. Kemudian sebanyak 2,4 persen publik mengaku tidak akan mencoblos.
Di sisi lain, Poltracking Indonesia juga menemukan ada persepsi publik untuk mengubqh pilihan pada 2024.
Sebanyak 66,7 persen publik mengatakan masih mungkin mengubah pilihan, sedangkan 17 persen mengatakan tidak akan mengubah pilihan.
Baca juga: KPU Siap Memitigasi Sengketa Pemilu Saat Proses Pendaftaran Caleg
“Sehingga posisi politik masih akan sangat dinamis ke depannya, baik itu elektabilitas capres-cawapres maupun partai politik,” kata Hanta Yuda.
Ia menyebut temuan ini merupakan potret terbaru pergeseran peta elektoral capres, cawapres, dan partai politik dalam temuan survei Februari, Maret, dan April 2023.
Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dalam Pilpres 2024.
Hanta menyebut variabel Cawapres dan komposisi koalisi, sangat menentukan perolehan suara pasangan capres-cawapres dan partai politik pendukungnya.
Baca juga: Belajar Dari Pemilu 2019, KPU Godok PKPU Baru Ubah Pola Penghitungan Suara
Sebagai informasi tiga periode survei Poltracking Indonesia digelar pada bulan Februari, Maret dan April 2023 dengan masing-masing melibatkan 1.220 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Populasi responden survei adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Metode sampel menggunakan multistage random sampling.
Wawancara survei dilakukan tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret dan April 2023.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen untuk tiap periode survei.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.