TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto tiba di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.

Adapun kedatangannya untuk menemui Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.

Pantauan Tribunnews di lokasi, Wiranto tiba dengan menggunakan mobil berwarna hitam sekira pukul 12.50 WIB.

Eks Panglima TNI itu pun langsung disambut oleh Mardiono beserta elite PPP.

Wiranto pun langsung memberikan salam satu per satu elite PPP yang telah menyambutnya.

Tak hanya itu, Eks Ketua Umum Partai Hanura itu pun langsung dipakaikan sorban khas PPP berwarna hijau.

Sorban itu langsung dipakaikan oleh Mardiono di leher Wiranto. Setelah itu, keduanya pun langsung memberikan salam dan berpelukan sembari memasuki gedung kantor PPP.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI Wiranto direncanakan bakal menemui Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono pada hari ini. Adapun eks Panglima TNI itu akan mendatangi markas PPP.

Nantinya, Wiranto direncanakan bakal menemui Mardiono sekira pukul 11.30 WIB di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023) hari ini.

Juru bicara PPP Achmad Baidowi atau Awiek menyampaikan kedatangan Wiranto nantinya untuk menyerahkan nama-nama eks kader Partai Hanura untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) dari PPP.

"Pak Wiranto akan menyerahkan nama-nama potensial eks Hanura untuk maju sebagai caleg di PPP. Nantinya mereka akan dimasukkan dalam daftar long list caleg baik pusat maupun provinsi," ujar Awiek saat dikonfirmasi, Senin (1/5/2023).

Anggota Komisi VI DPR RI itu menyatakan kehadiran eks kader partai Hanura gerbong dari Wiranto itu nantinya akan memperkuat PPP. Sebaliknya, hal itu membantah anggapan banyak yang tidak minat menjadi caleg dari PPP.

Baca juga: Wiranto Temui Mardiono Hari Ini, Serahkan Nama Eks Kader Hanura untuk Jadi Caleg dari PPP

"Tentu dengan kehadiran Pak Wiranto dan gerbongnya semakin memperkuat PPP dan menepis anggapan bahwa tidak ada yang minat nyaleg di PPP," jelasnya.

"Kalau kemarin ada yang pindah ke Hanura ini lebih banyak lagi dari Hanura pindah ke PPP," sambungnya.