Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kasus Andi Pangerang: Kini Terancam 6 Tahun Bui, Polisi Sebut Ada Percakapan FB yang Dihapus

Polisi sebut ada percakapan yang sudah dihapus di dalam unggahan di Facebook yang dikomentari peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Soal Kasus Andi Pangerang: Kini Terancam 6 Tahun Bui, Polisi Sebut Ada Percakapan FB yang Dihapus
Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti
Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin resmi ditahan Bareskrim Polri atas kasus dugaan ancaman pembunuhan. Polisi sebut ada percakapan yang sudah dihapus di dalam unggahan di Facebook yang dikomentari peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin. 

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (APH) ditetapkan sebagai tersangka kasus pengancaman terhadap warga Muhammadiyah melalui akun sosial media.

Andi Pangerang menuliskan 'halalkan darah Muhammadiyah' yang ditulis melalui akun Facebook terhadap postingan peneliti antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin beberapa waktu lalu.

Penyidik mengungkapkan, ada percakapan yang sudah dihapus di dalam unggahan di Facebook yang dikomentari peneliti BRIN tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan Dirtipidsiber Polri Brigjen Adi Vivid saat konferensi pers, Senin (1/5/2023) yang ditayangakan di YouTube Tribunnews.com

"Tapi nanti tidak menutup kemungkinan dalam percakapan itu kita temukan lagi, karena memang ada beberapa percapakan yang sudah dihapus," kata Adi.  

Masyarakat pun diminta untuk melaporkan jika menemui kata-kata yang mengandung ujaran kebencian. 

Baca juga: Kronologi Penangkapan Andi Pangerang, Diterbangkan dari Jombang ke Jakarta, Tangannya Diborgol

Atas perbuatannya, Andi kini dijerat pasal berlapis dengan ancaman maksimal enam tahun pidana penjara. 

Berita Rekomendasi

Andi dijerat Pasal 45 A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE dan Pasal 45 B juncto Pasal 29 Undang-Undang ITE. 

Sejumlah saksi ahli telah diperiksa sebelum Andi Pangerang menjadi tersangka.

"Saat ini tersangka kami kenakan dengan Pasal 45 a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang ITE dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar dan Pasal 45 B juncto Pasal 29 Undang-Undang ITE dengan ancaman tidak ada penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp 750 juta," kata Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Rizki Agung Prakoso. 

Kini, Andi Pangerang resmi ditahan di Rutan Bareskrim, terhitung mulai hari ini, Senin (1/5/2023).

Andi Pangerang Disebut Tersulut Emosi

Brigjen Adi mengatakan, Andi mengaku tersulut emosi sehingga menuliskan 'halalkan darah Muhammadiyah'.

Andi Pangerang disebut merasa berang ketika mendiskusikan mengenai penetapan beda Lebaran yang terus menjadi perdebatan. 

Topik beda penetapan Lebaran ini, kata Brigjen Adi, sudah sering didiskusikan antara Andi dan Thomas.

"Motivasinya tadi kami sempat tanyakan kepada yang bersangkutan bahwa selama ini Pak Thomas sering berdiskusi tentang gimana yang fokus daripada pernyataan ini adalah pada saat penetapan Lebaran, nah rupanya percakapan ini sudah dilakukan berulang kali, dan di situ ada jawaban, ada tanya ada jawab, ada pendapat."

"Nah yang bersangkutan menyatakan pada saat menyampaikan hal itu tercapailah titik lelahnya dia," ujar Adi Vivid. 

Thomas Djamaludin dan Andi Pangerang Hasanuddin - 2 peneliti BRIN dilaporkan oleh pihak Muhammadiyah ke Mapolda Jatim buntut kasus koemntar ujaran kebencian kepada warga Muhammadiyah di media sosial.
Thomas Djamaludin dan Andi Pangerang Hasanuddin - 2 peneliti BRIN dilaporkan oleh pihak Muhammadiyah ke Mapolda Jatim buntut kasus koemntar ujaran kebencian kepada warga Muhammadiyah di media sosial. (Kolase Tribunnews)

Imbas tidak ditemuinya titik terang, Adi Vivid mengungkapkan Andi Pangerang emosi sehingga dituliskannya kata-kata seperti yang tercantum di komentar akun Facebooknya.

"Kemudian dia emosi, karena ini kok diskusinya nggak selesai-selesai, akhirnya emosi dan terucaplah kalimat atau kata-kata tersebut," ujar Adi.

Sementara terkait komentar tersebut, Andi menyebut, tulisan itu dituliskannya di Jombang pada 21 April 2023 di Jombang sekira pukul 15.30 WIB.

Pada saat itu, emosinya pun tersulut terkait tidak kunjung selesainya diskusi terkait perbedaan Lebaran.

"Jadi yang bersangkutan pada saat mengetik kalima tersebut sudah kita pastikan bahwa yang bersangkutan sendirian, jam 15.30 WIB sore tanggal 21 April di wilayah Jombang."

"Jadi motivasinya karena dia sudah kesal mengikuti diskusi tersebut sampai akhirnya titik lelah dan dia emosi," tuturnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas