Herjaka HS Gelar Pameran Tunggal 'Bumi Sriwedari', Hadirkan Karya Lukis di Kanvas, Kertas, Arsip
Petrus Herjaka atau Herjaka HS akan menggelar pameran tunggalnya bertajuk Bumi Sriwedari, dikuratori oleh Karen Hardini, di Bentara Budaya Yogyakarta.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Petrus Herjaka atau Herjaka HS akan menggelar pameran tunggalnya bertajuk Bumi Sriwedari dilaksanakan di Bentara Budaya Yogyakarta, pada 2 hingga 9 Mei 2023, pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, dikuratori oleh Karen Hardini.
Pameran tunggal tersebut telah dibuka oleh Andhika Mahardika dan Asri Saraswati selaku pendiri Agradaya dan Warung Murakabi Minggir.
Juga terdapat penampilan dari Teater oleh Sakatoya dan Pertunjukan Jazz oleh Weekend Quartet.
Terdapat event Perupa Bicara & Diskusi Buku di dalamnya, digelar pada 9 Mei pada pukul 15.00 WIB.
Herjaka HS mengambil judul Bumi Sriwedari diangkat dalam pamerannya dengan membawa makna tersendiri.
Ujar Karen Hardini, tertuang dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Bumi sebagai tempat umat manusia berada dan saling berinteraksi memberi dampak satu dengan yang lain.
Sedangkan Sri dalam bahasa Jawi berarti sinar cahaya yang indah permai, sementara Wedari berarti digelar atau diwujudkan.
Bumi Sriwedari berarti suatu usaha dalam mewujudkan taman yang indah permai dan bercahaya di bumi.
"Perwujudan taman yang indah ini menjadi satu jangkar bagi Herjaka HS menyoroti apakah bumi kita sedang baik-baik saja? Bumi dengan populasi
manusia yang semakin besar, pergerakan yang masif dan sistemik, cuaca yang tidak menentu, tercerainya hubungan manusia dengan alam dalam gap yang lebar, hingga terjadinya banyak bencana alam akibat perbuatan manusia sendiri," tulis Karen Handini.
Hadirkan Karya Lukis di Kanvas, Kertas hingga Arsip
Pada pameran kali ini, Herjaka HS menyodorkan 15 karya lukis pada kanvas, 12 karya lukis pada kertas, dan karya arsip.
Momentum ini juga dibersamai dengan peluncuran buku seri komik terbaru Herjaka HS berjudul berjudul 'Buruk Muka Hati Mulia', yang diterbitkan oleh PT Kanisius.
Dua seri komik itu menceritakan tentang tokoh Sukrasana dan Sumantri di Padepokan Argasekar yang sejuk dan subur tanahnya, layaknya Taman
Surya di Bumi.
Penokohan tersebut adalah perwujudan dari yang baik dan buruk dalam segitiga konsentris yaitu cinta kasih, ambisi, dan pengkhianatan.