Walk For Autism Perjuangkan Hak untuk 2,4 Juta Anak Berkebutuhan Khusus
Perhatian kepada anak berkebutuhan khusus juga akan mencegah mereka dari tindak diskriminasi dan bullying atau perundungan oleh lingkungan sekitarnya
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jumlah anak berkebutuhan khusus seperti anak autisme di Indonesia cenderung meningkat dipengarungi oleh faktor genetika dan dugaan lingkungan tempat tinggal yang tercemar logam tinggi.
"Total ada 2,4 juta orang penyandang autis di Indonesia saat ini dan setiap tahun bertambah 500 orang.
Penyandang autis termasuk penyandang disabilitas mental,: ungkap Myra Winarko, Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia di konferensi pers kegiatan Walk for Autism di kampus LSPR, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023.
Mengutip hasil penelitian, Myra menyatakan, anak autis bisa dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan seperti cemaran logam tinggi.
Dia menyebut di salah satu daerah di Jawa Barat, di mana terdapat perusahaan manufaktur, jumlah anak penderita autis amat banyak. "Sebagian mereka bersekolah di SLB," ujarnya.
Juliana Chen, Project Lead Walk for Autism Campaign mengatakan, kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus perlu terus ditingkatkan demi mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam interaksi sosial.
Baca juga: Cing Abdel Ungkap Riwayat Penyakit Keissha, Sejak Kecil Berkebutuhan Khusus
Perhatian yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus juga akan mencegah mereka dari tindak diskriminasi dan bullying atau perundungan oleh lingkungan sekitarnya.
Karena itu pihaknya menyelenggarakan kegiatan Walk for Autism untuk mengetuk perhatian berbagai pihak kepada anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
Kegiatan ini akan diselenggarakan Minggu, 14 Mei 2023 yang diisi dengan jalan sehat dengan rute mulai dari kampus LSPR Sudirman Park menuju kawasan Jl Jenderal Sudirman, Jakarta dan kembali ke kampus LSPR. Kegiatan ini juga akan diisi bazaar produk dari keluarha yang memiliki anak berkebutuhan khusus hingga talkshow dan akan diikuti ratusan peserta.
Kegiatan ini digalang oleh JCI Nusantara, JCI Jakarta, JCI East Java, Yayasan Indriya, LSPR Institute of Communication & Business (LSPR Institute), London School Centre for Autism Awareness (LSCAA), Prana Satya Learning Center, Kouji Genki Project, Perempuan Tangguh Indonesia, dan didukung sejumlah komunitas disabilitas lainnya.
"Ide penyelenggaraan kegiatan berawal dari perbincangan diantara sesama orangtua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang autisme. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk turut berkontribusi," ujar Juliana Chen.
dr Chrisdina Wempi, Director LSCAA dan LSBA mengatakan, lembaganya sejak 2008 gencar menyuarakan pentingnya kepedulian pada indvidu dengan kebutuhan khusus. "Setiap tahun penyelenggaraan, kami terbuka bekerja sama dengan organisasi yang memiliki tujuan sama," kata dia.
"Kegiatan ini kita selenggarakan pada Sabtu-Minggu, jika kita semakin banyak menggandeng orang, kita membuka peluang untuk memberi kesempatan yang sama kepada penyandang autism dalam interaksi sosial," lanjutnya
Dia menambahkan, setiap tahunnya lembaga kita, LSCAA melakukan kampanye, antara lain undang guru-guru sekolah dasar dan sekolah swasta yang menerima siswa berkebutuhan khusus.
"Di 2017 kita melihat banyak anak berkebutuhan khusus yang secara inklusif bisa melanjutkan sekolah sampai SMA tapi kesulitan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kami kemudian berinisiatif mendirikan program Parent Preneur bekerja sama dengan LSPR untuk memberi kesempatan pada anak berkebutuhan khusus mendapatkan keterampilan untuk bekal bekerja," bebernya.
Pihaknya membagi beberapa program, diantaranya program yang bisa hasilkan produk yang bernilai jual seperti membuat kukis, kopi kekinian hingga bisnis sablon kaos.
Tina Maladi, founder Prana Satya Learning Center (PLSD) yang juga memiliki anak autistik menambahkan, pihaknya aktif mengedukasi kepada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, bagaimana mengambil tindakan yang tepat dan merawat mereka.
Progam Walk for Autism Jakarta 2023 didukung sejumlah perusahaan seperti PT Panasonic Gobel Life Solutions Sales Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia, PT. Gobel Internasional, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Impack Pratama, PT Jaya Obayashi, BCA Digital, PT Microsoft Indonesia, Rekosistem dan lain-lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.