Survei SMRC: Hanya Sekitar 3 Persen dari Total Populasi yang Tolak Kedatangan Coldplay ke Indonesia
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan dalam survei ditanyakan perihal pengetahuan responden terhadap grup band Coldplay.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei telepon Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 23 Mei sampai 25 Mei 2023 menunjukkan sejumlah temuan terkait rencana konser grup band asal Inggris Coldplay di Indonesia pada 15 November 2023 di Jakarta.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan dalam survei ditanyakan perihal pengetahuan responden terhadap grup band Coldplay.
Ia mengatakan sebanyak 41 persen responden menyatakan tahu atau pernah dengar.
Selanjutnya dari mereka yang tahu kemudian ditanyakan perihal suka atau tidaknya mereka terhadap band tersebut.
Baca juga: Polisi Pastikan Pihak Promotor Tak Terlibat dalam Penipuan Tiket Konser Coldplay
Survei menunjukkan sebanyak 51 persen dari 41 persen responden yang tahu, menyukai band tersebut.
Sementara itu, kata dia, terdapat 39% dari 41% responden yang tahu menyatakan tidak suka dengan band tersebut.
Selain itu ada 10% responden yang tidak menjawab.
Terkait rencana konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang, kata Deni, dari 41% yang tahu, sebanyak 82% responden di antaranya menyatakan tahu band tersebut akan mengadakan konser di Jakarta.
Namun demikian, kata dia, apabila dikonversi kepada total populasi maka terdapat 33% responden atau sepertiga dari masyarakat Indonesia yang tahu rencana kedatangan dan konser band tersebut ke Jakarta.
Terkait sikap masyarakat, kata dia, dari 41% yang tahu Coldplay akan konser di Jakarta, terdapat dua pendapat tentang kedatangan band Coldplay.
Pendapat pertama, kata dia, Coldplay tidak boleh datang dan manggung di Indonesia karena band tersebut mendukung hak-hal LGBT.
Pendapat kedua, panjut dia, Coldplay boleh datang ke Indonesia karena musiknya, bukan karena sikap mereka tentang hak-hal LGBT.
Hal tersebut disampaikannya dalam tayangan bertajuk Sikap Publik atas Konser Coldplay di Indonesia yang ditayangkan di kanal Youtube SMRC TV pada Selasa (30/5/2023).
"Dari dua pendapat ini, ternyata pendapat yang kedua lebih banyak. Ada 84% yang menerima, tidak menolak kedatangan Coldplay ini. Karena musik itu harus dipisahkan dengan sikap pribadi tentang berbagai persoalan. Termasuk sikap mereka tentang hak-hak LGBT. Itu 84%. Jadi tidak ada penolakan yang signifikan," kata Deni.
"Bahkan yang menolak itu hanya 9%. Itu pun dari yang tahu (Coldplay) akan datang. 9% itu kalau dari yang tahu, maka penolakan secara keseluruhan hanya sekira 3% dari total populasi, yang punya sikap negatif, dalam arti menolak kedatangan dari band ini karena band tersebut mendukung hak-hak LGBT," sambung dia.
Metodologi yang Diklaim
Survei dilakukan lewat telepon pada 23 sampai 25 Mei 2023.
Target survei adalah warga negara Indonesia yang usianya sudah 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan punya telepon.
Survei telepon dilakukan dengan metode Random Digit Dialing atau pembangkitan nomor telepon secara acak kemudian dilakukan validasi, dan screening.
Terdapat 19.877 nomor yang dikontak dalam survei tersebut.
Dari 19.877 nomor tersebut terdapat 2.819 pemilik telepon yang diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia yang usianya sudah 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Dari 2.819 pemilik telepon tersebut terdapat 915 responden yang berhasil diwawancara hingga selesai.
Margin of error atau toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 3,3% pada tingkat kepercayaan 95% asumsi Simple Random Sampling.
Pada survei juga telah dilakukan pembobotan data, validasi sampel, sehingga karakteristik sampel hasil survei mencerminkan atau mendekati karakteristik populasi.