KSAU: Pilot-pilot dan Personel TNI AU Untuk Awaki Super Hercules Sudah Mulai Latihan
Rencananya, pesawat Super Hercules C-130J kedua pesanan Indonesia tersebut akan datang pada Juni 2023 bulan depan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan saat ini pilot-pilot dan personel TNI Angkatan Udara (AU) yang nantinya akan mengawaki pesawat Super Hercules C-130J sudah memulai pelatihan.
Fadjar mengatakan sejauh ini tidak ada proses pengadaan pesawat angkut tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya tinggal menunggu kedatangan pesawat-pesawat selanjutnya yang telah dipesan dari pabrikan Lockheed Martin di Amerika Serikat.
Rencananya, pesawat Super Hercules C-130J kedua pesanan Indonesia tersebut akan datang pada Juni 2023 bulan depan.
Pesawat Super Hercules C-130J pertama, tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Senin (6/3/2023).
Pesawat tersebut juga telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo serta dihadiri Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (8/3/2023).
Hal tersebut disampaikan usai menghadiri acara KSAU Awards 2023 di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (31/5/2023).
"Untuk progres pesawat Super Hercules C-130J sementara ini tidak ada masalah. Kita tinggal menunggu saja. Mungkin nanti pengiriman akan dilakukan oleh pihak pabrik Lockheed Martin. Dan sekarang awak kita sudah melaksanakan pelatihan, baik pilotnya dan juga air crew, air ground crew, dan sebagainya," kata Fadjar.
Kirim 12 Pilot Hingga Puluhan Mekanik Ke AS
TNI Angkatan Udara mengirimkan puluhan personelnya ke pabrikan Lockheed Martin di Marietta Amerika Serikat untuk mempelajari seluk beluk pesawat Super Hercules C-130 J yang sedang dalam proses pengadaan di mana satu dari lima unit di antaranya telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Senin (6/3/2023).
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI A Gustaf Brugman mengatakan ada 12 pilot dan puluhan mekaniknya ke Amerika Serikat untuk berlatih.
"Kita sudah mengirim 48 personil ke pabrikan untuk berlatih di mana ada 12 penerbang, yang lainnya kebanyakan dari avionik dan maintenance 30 orang, dan enam orang load master," kata Gustaf.
Gustaf mengatakan jumlah mekanik yang dikirimkan lebih banyak dibandingkan personel lainnya karena sistem avionik Super Hercules C-130 J berbeda dengan sistem avionik pesawat Hercules tipe H dan B yang sudah dimiliki TNI AU sebelumnya.
"Sebagian besar belajar di sistem avionik karena ini memang berbeda jauh dengan Hercules yang kita miliki," kata dia.