Partai Demokrat Respons Jokowi Soal Pertemuan Maunya Malam Hari, Siap Dikonfrontir dengan Istana
Partai Demokrat merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengungkapkan sering mengundang Demokrat dan PKS ke Istana Negara di malam Hari
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan sering mengundang Demokrat dan PKS ke Istana Negara di malam hari.
Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bahwa pertemuan elite Demokrat dengan Presiden Jokowi tercatat empat kali dalam waktu 3 tahun terakhir.
"Empat kali pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh Partai Demokrat, Bapak SBY dan Ketum AHY, terjadi 2 - 3 tahun yang lalu," kata Riefky dalam keterangannya Rabu (31/5/2023).
Riefky mengaku telah meminta penjelasan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Dua tokoh inilah yang memungkinkan baik secara organisatoris maupun secara pribadi bertemu presiden di Istana," ujarnya.
"Bapak SBY dalam waktu 3,5 tahun ini, tercatat 3 kali bertemu dengan Presiden Joko Widodo," imbuhnya.
Pertemuan pertama, kata Riefky terjadi pada tanggal 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari.
Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Joko Widodo.
Kedua, pada saat SBY menghadiri pernikahan putra Presiden Jokowi, Kaesang di Solo.
Pertemuan itu terjadi malam hari, dan waktu itu SBY hadir bersama AHY beserta istri dan Ibas beserta istri.
Ketiga, SBY bertemu Presiden Joko Widodo di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada tanggal 15 November 2022 waktunya juga malam hari, karena undangan yang diterima Bapak SBY adalah menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari.
"Ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya adalah Presiden Joko Widodo, dan Bapak SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, yang sedang mengemban amanah saat ini," ucapnya.
"Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Joko Widodo. Bukan atas inisiatif Bapak SBY apalagi meminta waktunya malam hari," imbuhnya.
Sementara itu, lanjut Riefky, selama 3,5 tahun terakhir Ketua Umum AHY hanya pernah satu kali bertemu Presiden Joko Widodo.