Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sepak bola nasional Rony Samloy mengakui ketokohan Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebagai pemimpin yang memiliki pengaruh luar biasa.

Menurutnya jaringan internasional Erick Thohir memiliki peran penting dalam kemajuan sepak bola Indonesia.

Hal itu dikatakan Samloy merespon pengakuan Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) Claudio Fabian Tafares yang mengatakan, salah satu alasan Timnas Argentina menerima pinangan Indonesia untuk menggelar FIFA Matchday tak lepas dari sosok Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pasalnya, Erick Thohir, menjadi sosok terpandang di Argentina.

Menurut Samloy, pengakuan Presiden AFA Claudio Tafares menjadi bukti bahwa Erick Thohir memiliki jaringan internasional yang luas dengan reputasi yang baik, khususnya dalam sepak bola.

“Ini sebagai bukti kuatnya jaringan internasional seorang Erick Thohir. Tak mudah bagi FIFA menyetujui usulan satu negara untuk bertanding dalam agenda FIFA, apalagi buat negara yang sepak bolanya belum setenar negara-negara besar di Asia,” kata Rony Samloy dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).

Pengakuan AFA atas ketokohan Erick Thohir dinilai bukan tanpa dasar. Sebab, Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu memiliki rekam jejak yang bagus di kancah Internasional.

Baca juga: Tergantung Megawati dan Jokowi, Kandidasi Cawapres Erick Thohir Terbuka untuk Ganjar Pranowo

Erick sempat menjadi pemegang saham klub Amerika Serikat DC United pada tahun 2012. Dia menyelamatkan klub yang bernaung di MLS itu dari krisis keuangan.

Setelah klub tersebut mapan dan bisa bersaing di kasta tertinggi MLS, Erick Thohir melepaskan saham DC United.

Bahkan, jauh sebelum menjadi menteri, Erick Thohir yang kala itu sebagai pengusaha membeli klub raksasa Italia yaitu Inter Milan pada tahun 2013. Mayoritas saham Inter Milan atau 70 persen dari pemilik klub saat itu Massimo Moratti dibeli Erick Thohir.

Samloy melihat jaringan internasional Erick Thohir dalam dunia sepak bola adalah kedekatannya dengan tokoh dan para legenda sepak bola dunia, seperti dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, legenda Timnas Argentina Javier Zanetti yang juga legenda Inter Milan.

“Jadi alasan Argentina mau menerima undangan Timnas Indonesia untuk partai pertandingan persahabatan itu karena memang kedekatan Pak Erick Thohir dengan Presiden FIFA, di samping itu juga dengan Javier Zanetti mantan pemain Timnas Argentina dan Inter Milan yang memang punya kedekatan juga dengan Pak Erick Thohir,” ucapnya.

Samloy menilai laga FIFA Matchday antara Argentina vs Indonesia akan banyak memberikan keuntungan bagi para pemain Timnas Indonesia, yakni pengalaman, mental melawan tim terbaik dunia.

Sehingga mampu menumbuhkan kembali kepercayaan FIFA terhadap sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan hingga batalnya Piala Dunia U-20 2023.

“Lalu berikut bahwa ada nilai yang bisa diambil daripada laga persahabatan itu adalah pemulihan kepercayaan FIFA terhadap sepak bola Indonesia bahwa Piala Dunia u-20 itu tidak serta-merta menjadi hari kiamat bagi Timnas Indonesia,” ujarnya.

Samloy pun mengapresiasi beberapa gebrakan Erick Thohir dalam memajukan sepak bola Indonesia, dari penggunaan VAR di Liga Indonesia, kerja sama dengan Jepang dalam pengembangan sepak bola Indonesia, mendatangkan Argentina dalam FIFA Matchday, hingga program blue print Garuda Mendunia 2045.

“Kita berharap bahwa gebrakan-gerakan, maupun upaya-upaya yang dilakukan oleh Pak Erick Thohir ini mendapat respon positif dari seluruh penikmat sepak bola dan para pecinta sepak bola di Indonesia, dan sudah saatnya bahwa sepak bola Indonesia bangkit di tangan Pak Erick Thohir,” ujarnya.

“Ada harapan lain yang ingin disampaikan oleh Pak Erick Thohir melalui pertandingan FIFA Matchday ini, bahwa benar-benar orang yang berkomitmen untuk sama-sama memajukan sepak bola Indonesia, dan mungkin juga sepak bola dunia melalui kemajuan sepak bola Indonesia,” tandasnya.