Penjelasan PT Garuda Indonesia soal Pendaratan Pesawat Rute Manado-Jakarta di Bandara Samrat Manado
Tidak berselang lama saat lepas landas Pilot in Chief (PIC) mendapati salah satu cockpit indikator yang menyala.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
"Sudah terbang sekitar 30 menit, di atas Gorontalo pesawat seperti melayang, oleng."
"Mesin sepertinya mati. Kami panik," kata Victor Rarung, kepada TribunManado.co.id, Rabu (31/5/2023).
Saat kejadian itu, Victor yang sempat tertidur lantas terbangun.
"Saya tertidur begitu take off. Saya bangun, kaget karena pesawat goyang, oleng," lanjut Victor.
Kondisi itu berlangsung sekitar tiga menit.
Baca juga: Pesawat Garuda Diduga Mati Mesin Saat Mengudara, Penumpang: Suasana Kabin Mencekam
Bahkan, kata Victor, suasana sempat mencekam dan beberapa orang histeris.
"Pesawat melayang, suasana kabin mencekam."
"Panik luar biasa. Cuma bisa berdoa, Darah Yesus, tolong kami," sambung Victor.
Namun, Victor bersyukur masih mendarat dengan selamat.
"Syukur bisa mendarat darurat kembali di Manado. Kami dapat informasi Bandara Samrat siaga dua," ujar Victor.
Penumpang lainnya, Pingkan mengatakan, sebelum take off pesawat juga sempat mati mesin.
"Mungkin karena itu penerbangan delay. Dari seharusnya jam 7 baru take off setengah sembilan," kata Pingkan.
Katanya, kondisi kabin menegangkan saat pesawat berbalik ke Manado, semua penumpang syok.
Namun, ia bersyukur bisa mendarat kembali di Manado dengan selamat.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Bambang Ismoyo)(TribunManado.co.id/Handhika Dawangi)