Keberlanjutan Program Pemerintahan Jokowi Bakal Disusun Sebagai Visi Misi Capres Ganjar Pranowo
(PDIP) berkomitmen melanjutkan sederet program Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) berkomitmen melanjutkan sederet program Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Termasuk, di antaranya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga program hilirisasi sektor tambang.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pembangunan IKN perlu dilanjutkan karena sejalan dengan pemikiran geopolitik Soekarno tentang pembangunan ibu kota negara di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim).
“IKN itu sangat strategis dan ternyata menurut ibu Megawati itu berakar kuat dari pemikiran geopolitik Soekarno dalam membangun suatu konstalasi strategis dengan menjadikan ibu kota di Kaltim,” kata Hasto dalam konferensi pers di sela-sela rangkaian Rakernas III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Hasto juga menyebut Ganjar juga akan melanjutkan program Jokowi pada hilirisasi industri. Sebab, hilirisasi industri bakal membuka jalan Indonesia menjadi negara yang berdikari di bidang ekonomi.
Lebih lanjut Hasto menyebut, keberlanjutan hilirisasi industri antara lain di sektor tambang dan pangan telah termaktub dalam visi dan misi Ganjar sebagai capres 2024.
“Jalan Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri itu fundamennya sudah dibangun dengan sangat baik oleh bapak Presiden Jokowi,” terang Hasto.
“Sehingga terkait dengan hilirisasi sektor strategis pertambangan, membangun kedaulatan pangan kita, apa yang telah diletakkan presiden Jokowi pasti akan dilanjutkan,” sambung dia.
Hasto menambahkan, Ganjar Pranowo juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia pasca kepemimpinan Jokowi.
Keberhasilan Jokowi membangun konektivitas antarwilayah, kata Hasto, merupakan kemajuan besar pada bidang pembangunan infrastruktur dengan menerapkan konsep Indonesiasentris.
Di mana, pembangunan tidak hanya terfokus di wilayah tertentu saja.
“Presiden Jokowi dengan membangun infrastruktur sebagai bentuk konektografi Indonesia, diintegrasikan dengan global supply chain, kemudian juga dibangunlah berbagai koridor-koridor strategis yang mengedepankan konsepsi Indonesia sentris,” ungkap Hasto.
“Arahan pak presiden juga akan menjadi landasan yang sangat penting di dalam perumusan visi misi pak Ganjar Pranowo sehingga terjadi kesinambungan,” jelasnya.
Sementara, Ganjar Pranowo juga akan tetap berpedoman pada kebijakan politik luar negeri bebas aktif. Sebab, kebijakan tersebut masih relevan dalam pertarungan geopolitik.
“Sehingga tidak boleh ada pemimpin di republik ini yang membuat kebijakan luar negeri dan pertahanan termasuk proposal perdamaian dengan melupakan hakikat politik luar negeri bebas aktif,” terang Hasto.
Oleh karena itu, politisi asal Yogyakarta ini memastikan bahwa kebijakan luar negeri dan kebijakan pertahanan Indonesia menjadi isu krusial yang akan dibahas dalam visi dan misi capres Ganjar.
Isu pertahanan di dunia internasional juga menjadi penting untuk dibahas sebagai respon sikap Amerika Serikat yang membangun aliansi pertahanan bersama Papua Nugini.
Baca juga: Hari Kedua Rakernas III, PDIP Fokus Bahas Strategi Pemenangan Pemilu
“Maka Indonesia harus memainkan peran agar ketegangan yang terjadi di sekitar kawasan Indonesia khususnya di selat Taiwan, di laut Tiongkok Selatan tidak menjadi konflik yang bersifat terbuka,” ujar Hasto.
“Justru disitulah peran Indonesia sehingga pak Ganjar ini betul-betul merupakan pemimpin yang dipersiapkan untuk melanjutkan kepemimpinan dari pak Jokowi,” tukas dia.