Kelompok Milenial: Revitalisasi Lokananta Upaya Pertahankan Budaya Nasional
BUMN yang mendulang sukses merevitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc, dan kini revitalisasi Lokananta di Solo juga dinilai positif
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Koordinator Bidang Kajian Strategis Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Iir Irham Mudzakkir menilaI revitalisasi Lokananta merupakan upaya untuk mempertahankan budaya nasional.
Iir mencarat optimalisasi aset BUMN yang mendulang sukses di antaranya adalah revitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc, dan kini revitalisasi Lokananta di Solo juga dinilai positif.
Revitalisasi dinilai bertujuan untuk mendongkrak potensi ekonomi sekaligus ingin meningkatkan kemandirian bangsa dan memperkuat budaya nasional. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dinilainya terus berupaya menghidupkan kembali aset bersejarah yang dikelola oleh BUMN.
"Yang dilakukan Pak Erick dan jajaran upaya memaksimalkan aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Tentu kita semua harus dukung sebab hal tersebut akan semakin menjaga kebudayaan Indonesia," ujar Iir saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: Trial Test Apakah Wajib bagi Peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2023? Ini Penjelasannya
Iir juga menilai bahwa revitalisasi Sarinah secara efektif mampu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta memfasilitasi kegiatan perdagangan produk dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat, hingga produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), dan koperasi.
"Revitalisasi Sarinah mampu menjembatani aneka produk unggulan UMKM Indonesia yang telah melewati proses kurasi untuk memastikan kualitas terbaik. Selain itu, sekitar lima bulan setelah dibuka kembali, wajah baru Sarinah berhasil mendatangkan enam juta pengunjung," tambahnya.
Iir turut mencatat bahwa revitalisasi aset BUMN untuk fasilitas publik seperti Pos Bloc, Sarinah, dan yang terbaru adalah Lokananta di Solo dapat secara langsung mendorong pembangunan pop culture di Tanah Air.
"Pak Erick itu merasa prihatin saat Lokananta sempat terlantar, oleh sebab itu beliau mencoba menghidupkannya kembali dengan cara melakukan renovasi. Hasilnya tempat itu secara langsung mendorong pembangunan pop culture di negara ini," ucapnya.
Untuk diketahui, Lokananta sendiri didirikan pada 1956 dan merupakan bagian dari strategi Presiden Soekarno untuk membangun ketahanan budaya nasional.
Saat ini Lokananta tidak hanya berfungsi sebagai studio rekaman, tetapi juga dilengkapi dengan tempat konser musik berkapasitas 4.500 orang, museum musik, dan area UMKM serta industri kreatif.