Megawati Bicara Peluang BRIN Kembangkan Riset Nuklir di Indonesia
Megawati Soekarnoputri meminta agar BRIN tidak terlena dengan alokasi anggaran yang besar. Dia meminta agar BRIN memanfaatkan secaea tepat sasaran.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meminta agar BRIN tidak terlena dengan alokasi anggaran yang besar.
Dia juga mewanti-wanti supaya BRIN memanfaatkan anggaran triliunan rupiah itu secara tepat sasaran.
Hal tersebut diungkapkan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan antara BRIN dan TVRI tentang 'Indonesia Raya Jelajah Sains' di Gedung TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023).
“Saya hanya bilang jangan tergiur loh karena bukan apa itu putaran yang besar. Saya tidak terbayangkan kalau pikirannya menjadi berbeda. Misalnya BRIN itu digunakan untuk apa gitu,” kata Megawati.
Alih-alih anggaran itu digunakan untuk kebutuhan riset dan inovasi, Megawati pun menyinggung BRIN yang justru tidak melanjutkan warisan pembangunan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno di bidang riset yakni reaktor riset TRIGA Mark II.
Diketahui, TRIGA Mark II adalah reaktor riset pertama di Indonesia, yang berada di Bandung, Jawa Barat.
“Saya sendiri waktu dikenalkan kembali, meskipun saya banyak tahu, bahwa Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir, saya sangat ingat adanya itu di Bandung namanya Triga,” ungkap Megawati.
Menurut Megawati, belum terlambat bagi BRIN untuk mengembangkan riset soal nuklir dengan memanfaatkan Triga 2000.
Bahkan, Presiden kelima RI ini menyebut Indonesia bisa menyusul negara-negara yang lebih dulu mengembangkan nuklir seperti Korea Utara (Korut).
“Jadi sebenarnya kalau kita bisa mendevelopnya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka-mereka yang telah mempunyainya,” ungkap Megawati.
Lebih lanjut, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengatakan pengembangan nuklir di Korut adalah hasil dedikasi rakyat kepada negaranya.
Baca juga: Peneliti BRIN: Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Baik Dibanding Terbuka
Dia lantas mempertanyakan kenapa Indonesia dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada tidak melakukan hal serupa dengan Korut.
“Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir, artinya itu kenapa? (Karena kualitas) manusianya,” jelas Megawati.
Megawati menilai pengembangan riset termasuk soal reaktor nuklir bukan hanya bergantung pada anggaran.
Tetapi, pengembangan tersebut harus lahir dari keinginan anak-anak bangsa Indonesia, termasuk BRIN.
Dia mencontohkan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Ketika itu teknologi belum secanggih sekarang.
Tetapi stadion tersebut berhasil dibangun oleh anak bangsa dan menjadi kebanggaan Indonesia hingga kini.
“Tentu ingat ini ada GBK, yang waktu itu teknologi rentang lingkar itu belum banyak, jadi kita sudah bisa. Itu juga dibantu anak-anak kita sendiri sehingga bisa membangunnya,” ucap Megawati.