Said Abdullah: InsyaAllah Kaesang Maju Pilkada Kota Depok Lewat PDIP
Said Abdullah bicara peluang putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep akan bergabung dengan PDIP untuk maju dalam Pilkada Kota Depok.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah bicara peluang putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep akan bergabung dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih.
Said menyakini Kaesang akan bergabung dengan PDIP jika benar maju dalam pemilihan Wali Kota Depok.
Tentu, peryataanya Said itu menyikapi adanya upaya dari pihak-pihak tertentu yang coba menggangu langkah Kaesang.
Bahkan, dia mencurigai hal itu berasal dari partai kecil.
"Hitungan saya, kalkulasi politik saya InsyaAllah Mas Kaesang akan lewat PDIP," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Menurut Said, keyakinannya itu bukan tanpa alasannya.
Sebab, kata dia, bakal ada pihak-pihak yang coba menggangu partainya agar partai tersebut menjadi besar lewat popularitas seseorang.
Baca juga: Pernyataan Kaesang soal Depok Pertama Bermakna 2: Maju di Pilkada atau Mau Launching Produk
Apalagi, Ketua Badan Anggaran DPR RI ini menilai, partai kecil bakal mengganggu partai besar agar mendapat respons dari publik.
"Karena apa? Ini kan selalu ada pihak-pihak yang ganggu, yang mengganggu itu biasanya karena ingin partainya ingin jadi besar maka mengganggu yang besar," ujar Said.
"Kalau partainya kecil mengganggu sesama yang kecil dia tidak jadi berita. Kalau mengganggu partai besar supaya masuk parlemen, selalu akan ganggu," sambung dia.
Said pun menjelaskan soal aturan di dalam AD/ART Partai berlambang banteng moncong putih itu, di mana satu keluarga harus berasal dari satu partai yang sama.
Baca juga: PKS Sambut Baik Wacana Kaesang Maju di Pilkada Depok: Kami Siap Berkompetisi Secara Sehat
Hal itu juga mengingat Presiden Jokowi dan Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka merupakan kader PDIP.
Said pun menyinggung soal Gubernur Maluku Murad Ismail yang berbeda partai dengan istrinya. Padahal, Murad merupakan kader PDIP, sedangkan istrinya 'menyebrang' ke Partai Amanat Nasional (PAN).
"Sama seperti kasus di Maluku. Gubernur sama istrinya berbeda partai, kan sekarang pertanyaan saya ke kawan-kawan semua, make sense gak yah kalau saya di PDIP tiba-tiba istri saya di partai lain. Kan ideologinya dipertanyakan orang, orientasi politiknya juga dipertanyakan orang. Iya dong. Kira-kira seperti itulah," jelas Said.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.