Pemerintah Dorong Optimalisasi Kartu Prakerja, Targetkan Gaet 17 Juta Peserta dalam 3 Tahun
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa program ini merupakan bukti bahwa pemerintah terus mendorong masyarakat
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diprediksi menghadapi bonus demografi pada 2030, pemerintah pun saat ini menyiapkan sederet strategi untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Satu di antaranya melalui optimalisasi pemanfaatan program Kartu Prakerja.
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa program ini merupakan bukti bahwa pemerintah terus mendorong masyarakat untuk belajar sepanjang hayat, tidak hanya berhenti pada pendidikan formal saja.
Ia menyebut ekosistem Prakerja menyediakan berbagai pelatihan hardskill maupun softskill untuk pekerja maupun pelaku wirausaha serta mendukung peningkatan literasi keuangan dan mendorong gaya hidup sehat.
"Prakerja membawa angkatan kerja kita untuk naik level, sustainable dan bermartabat, dengan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap 3 hal penting tersebut sehingga dapat menjadi angkatan kerja yang produktif, baik mereka yang bekerja sebagai karyawan, pelaku UMKM, maupun yang saat ini menganggur," kata Denni, dalam Konferensi Pers #JadiBisa Buka Peluang, Menara Standard Chartered, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Denni pun menyebut penerima manfaat program ini telah mencapai 17 juta peserta dalam waktu tiga tahun, ini tersebar di 514 kabupaten/kota.
"Dalam waktu tiga tahun, sudah 17 juta peserta di 514 kabupaten/kota yang mendapatkan manfaat Prakerja," jelas Denni.
Perlu diketahui, pada Februari 2023, hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) menunjukkan adanya peningkatan dalam jumlah angkatan kerja di Indonesia, angkanya mencapai 146,62 juta orang.
Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pun mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tentunya, hal ini menunjukkan tren positif atas kesiapan tenaga kerja untuk berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif G-Trust Learning, Star Ercahaya Hasugian mengatakan bahwa untuk menciptakan angkatan kerja yang kompeten, unggul dan tetap relevan dengan perkembangan zaman, harus didasarkan pada semangat belajar sepanjang hayat dan learning agility.
"Peserta dapat mengembangkan wawasan, hardskill, dan belajar langsung dari profesional yang kompeten di bidangnya. Berbagai keterampilan yang tidak lekang dimakan zaman antara lain kemampuan penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, dan kecerdasan emosi menjadi bagian yang tertanam di dalam setiap pelatihan," jelas Star.
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 55 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya di www.prakerja.go.id
Founder Karier.mu Najeela Shihab mengatakan bahwa konsep pembelajaran sepanjang hayat ini mendorong pihaknya berkolaborasi dengan ratusan lembaga kursus maupun vokasi dari berbagai penjuru negeri, untuk mengembangkan kompetensi bekerja dan berwirausaha yang dapat diikuti siapapun dan kapanpun.
"Kami sangat bangga bermitra dengan Prakerja untuk memberi kesempatan akses dan kualitas pelatihan ke lebih banyak orang, demi hadirnya pembelajaran yang merata ke seluruh masyarakat Indonesia," jelas Najeela.
Melalui Prakerja, pemerintah memberikan kesempatan akses pelatihan bagi angkatan kerja di Indonesia.
Program ini juga merupakan bagian dari kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta dalam memberikan pelayanan akses kepada masyarakat dengan semangat gotong royong untuk menciptakan SDM unggul.