Komisi III DPR Cecar Dirjen Imigrasi soal Kasus Pelanggaran WNA di Bali
Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim, Rabu (21/6/2023).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim, Rabu (21/6/2023).
Dalam rapat itu, Komisi III DPR RI mencecar Silmy soal ramainya kasus pelanggaran Warga Negara Asing (WNA) yang terjadi di Bali.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan bahwa WNA kerap kali mempetontonkan aksi yang sewenang-wenang.
"Sekarang banyak sekali Pak Dirjen terkait di Bali itu kasus sebenarnya banyak banget dengan WNA. Nah Pak Dirjen bagaimana menyikapi kejadian belakang terakhir baik yang sudah viral maupun tidak viral?" kata Sahroni di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Imigrasi: Bebas Visa Kunjungan Khusus ASEAN, Visa on Arrival 92 Negara
Sahroni mengungkapkan dirinya sempat menyoroti satu aksi WNA yang melakukan tindakan asusila di Bali.
Politikus Partai NasDem itu meminta Silmy untuk mencari solusi tersebut.
"Memang secara formal kita mengayomi mereka sebagai turis, tapi apakah akhirnya sebagai turis di negara kita dia melakukan semau-maunya?" tanya Sahroni.
"Saya sempat posting terkait dia berasusila di satu gang yang akhirnya saya take out, takut dianggap sebagai penyebaran pornografi. Nah menyikapi ini gimana Pak?" lanjut Sahroni.
Menurut Sahroni pemerintah RI seharusnya bisa lebih tegas dengan hal tersebut.
"Kita harusnya menyikapi lebih tegas. Apakah dengan mendatangkan langsung yang bersangkutan? Pak Dirjen sudah melakukan beberapa WNA untuk mendeportasi tapi itu kan yang sifatnya sakral. Nah hal-hal yang begini, yang kiranya yang viral mungkin didapat, tapi yang nggak viral itu bagaimana?" ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI fraksi PDIP I Wayan Sudirta.
Dia meminta pengawasan keimigrasian di Bali diperketat, bahkan jika perlu ada terobosan. Sebab, lanjut Wayan, saat ini Bali mengalami gejolak akibat dari lemahnya pengawasan keimigrasian.
Pertama, kata Wayan, Bali menghadapi erosi budaya yang luar biasa sejak pariwisata masuk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.