Momen Puncak BBK 2023, Agustiar Sabran Ajak Masyarakat Teladani Bung Karno
Politisi PDIP sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Agustiar Sabran, mengenang jasa Bung Karno sebagai seorang pemimpin besar.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, merupakan tokoh bangsa yang selalu tertanam dalam hati setiap rakyat Indonesia.
Bahkan, Bung Karno disebut penyambung lidah rakyat.
Bagaimana Bung Besar berjuang memerdekaan Indonesia dan selalu membela rakyat. Bung Karno selalu diingat sepanjang masa.
Menghormati jasa Sang Plokamator, Bulan Bung Karno diprakarsai oleh PDI Perjuangan (PDIP) pimpinan sang putri, Megawati Soekarnoputri.
Bulan Juni merupakan bulan penting bagi Bung Karno. Tanggal 1 Juni lahir Pancasila yang diprakarsai olehnya.
Sedangkan, 6 Juni merupakan hari lahir Sang Bapak Bangsa. Serta, 21 Juni merupakat hari wafarnya.
Pada peringatan puncak Bulan Bung Karno Tahun 2023 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (24/6/2023), politisi PDIP sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Agustiar Sabran, mengenang jasa Bung Karno sebagai seorang pemimpin besar.
"Bung Karno tokoh besar bangsa yang dihormati dunia. Di Mesir, beberapa menteri memasang foto Bung Karno, Sang pelopor Konferensi Tinggi Asia-Afrika. Banyak bayi di sana diberi nama belakang Soekarno," kata Agustiar Sabran.
Sabran juga berkisah ketika Rusia masih menjadi Uni Soviet. Bung Karno pernah marah karena Masjid di St Petersberg dijadikan gudang senjata, sehingga umat muslim di sana tak bisa beribadah.
Baca juga: Andika Perkasa Hadiri Puncak Bulan Bung Karno 2023, Sinyal Jadi Cawapres Ganjar?
"Beberapa hari kemudian, mesjid itu dibuka untuk umum, tak lagi jadi gudang senjata," ulas Sabran.
Sabran juga menyebut bukti betapa Bung Karno disegani dan dihormati dunia, sekaligus menekankan bahwa Bung Karno penyambung lidah rakyat.
"Bukan hanya Indonesia, melainkan dunia," tambahnya.
Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah itu mengatakan, Bung Karno lahir dari rakyat dan untuk rakyat.
"Jika diberi Tuhan dua kehidupan, Bung Karno hanya ingin hidupnya dipersembahkan untuk Tanah Air dan Bangsa Indonesia," kata Sabran.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia meneladani sifat Bung Karno sebagai pemimpin besar dan sangat pro rakyat. Terutama para pemuda.
"Saya ingat betul perkataan Bung Karno, Hidup bukanlah tentang 'Aku Bisa Saja', namun tentang 'Aku Mencoba'. Jangan pikirkan tentang Kegagalan, itu adalah pelajaran," jelas dia.