Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Prediksi Andika Bisa Jadi Lawan Potensial Prabowo tapi Bagaimana dengan PPP dan Perindo?

Yunarto menyebut Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi Prabowo.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat Prediksi Andika Bisa Jadi Lawan Potensial Prabowo tapi Bagaimana dengan PPP dan Perindo?
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di sela-sela acara Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2023 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Jenderal (Purn) TNI Andika Prakasa di acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK menguatkan isu duet Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika di Pilpres 2024.

Sebab, sebelum kehadiran Jenderal Andika di acara Bulan Bung Karno, mantan Panglima TNI itu sempat berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Selain itu, nama Jenderal Andika juga santer dikaitkan dengan PDIP beberapa hari belakangan ini disebut bakal jadi lawan potensial menghadapi Prabowo Subianto yang notabene memiliki latar belakang sama di militer.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menganggap masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon pendamping bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo menarik.

Yunarto menyebut Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga merupakan pensiunan jenderal.

"Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri," kata Yunarto dikutip dalam keterangannya, Minggu (25/6/2023).

BERITA TERKAIT

Yunarto menjelaskan, jika betul Ganjar memutuskan untuk menggandeng Andika ke Pilpres 2024 maka akan menjadi kombinasi sipil-militer.

Menurut dia, kekuatan nasionalis sipil cocok untuk bersanding dengan kekuatan militer.

"Misalnya kekuatan nasionalis secara sipil bersanding dengan kekuatan militer yang biasanya dianggap dekat dengan pemilih Islam, biasanya, itu bisa jadi kekuatan tersendiri," ujarnya.

Baca juga: Andika Perkasa Hadiri Puncak Bulan Bung Karno 2023, Sinyal Jadi Cawapres Ganjar?

Lantas, Yunarto menyinggung hubungan Andika dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan PDI-P cukup baik selama ini.

Dia meyakini popularitas Andika masih terjaga meski sudah pensiun dari Panglima TNI.

Hanya saja, kata Yunarto, masih ada persoalan lain sebelum memutuskan cawapres Ganjar, yakni kepentingan para partai pendukung Ganjar.

"Artinya, pertanyaannya apakah Andika bisa dianggap menguntungkan PDI-P? Apakah bisa dianggap menguntungkan PPP, yang sudah punya jagoan Sandiaga Uno? Atau Perindo atau Hanura? Saya pikir tantangan dari Mas Andika ada di situ," ucap Yunarto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas