Amalan Sunnah di Hari Tasyrik, Tidak Boleh Berpuasa hingga Perbanyak Zikir
Inilah amalan sunnah saat hari Tasyrik. Dapat dikerjakan pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Ada larangan berpuasa hingga anjuran berzikir.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah amalan sunnah yang dapat dikerjakan di Hari Tasyrik.
Hari Tasyrik merupakan hari setelah Idul Adha yang berlangsung selama 3 hari yakni pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Dikutip dari laman UICI, dalam bahasa Arab, Hari Tasyrik berasal dari kata Syarraga yang berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu.
Pada tradisi masyarakat Arab zaman dahulu, di Hari Tasyrik mereka menjemur daging kurbang yang akan dibuat dendeng.
Jumhur ulama menjelaskan bahwa pada Hari Tasyrik disunnahkan untuk takbiran setelah melaksanakan sholat fardhu.
Takbiran tersebut akan berakhir sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah.
Baca juga: Apa Itu Hari Tasyrik? Tiga Hari Setelah Hari Raya Idul Adha, Umat Islam Dilarang Berpuasa
Selain itu, terdapat sejumlah amalan sunnah yang dapat dilakukan selama Hari Tasyrik.
Amalan Sunnah di Hari Tasyrik
Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), berikut sejumlah amalan yang dapat dikerjakan umat muslim saar Hari Tasyrik:
1. Menyembelih Hewan Kurban
Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.
Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.
Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dan sebagainya
2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum