Kuatkan Peran Perempuan Lewat Program Desa Damai
Program Desa Damai lahir sejak 2012. Awalnya, program ini bertujuan menguatkan masyarakat, sejahtera dan damai sesuai dengan cita-cita Gus Dur.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penelitian menunjukkan, ketika perempuan mendapatkan penguatan peran, maka akan memberikan dampak berlipat ganda yang dirasakan keluarga hingga komunitas sekitarnya.
Hal inilah menjadi salah satu alasan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid membangun program Desa Damai.
"Ketika kita melakukan penguatan peran terhadap perempuan, dampaknya itu terhadap seluruh keluarga mau pun komunitas bisa berlipat-lipat," ungkap Yenny saat diwawancarai Tribunnews dalam rangkaian acara ASEAN WPS Summit: High Level Dialogue di Yogyakarta, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Nama Yenny Wahid Trending di Twitter, Dibicarakan Jadi Calon Kuat Pendamping Anies di 2024
Program Desa Damai lahir sejak 2012. Awalnya, program ini bertujuan menguatkan masyarakat, sejahtera dan damai sesuai dengan cita-cita Gus Dur.
Awalnya, Desa Damai hanya dua desa. Lambat-laun berkembang menjadi 30 desa.
Lalu 21 desa di antaranya bekerjasama dengan UN Women, badan PBB pada 2017.
"Mereka datang, tertarik dengan program ini dan kemudian menjadi partner kami sampai sekarang. Nah tapi total sebetulnya ada 30 desa di Jawa dan Kalimantan," papar Yenny.
Saat ini, anggota Desa Damai pun sudah mencapai ribuan.
Desa Damai Terdiri Dari Empat Pilar
Lantas aktivitas apa yang dilakukan dalam program Desa Damai?
Setidaknya ada empat pilar di dalam Desa Damai.
Pertama, penguatan unsur ekonomi. Di dalam Desa Damai, terdapat pelatihan seputar ekonomi dan ada unsur permodalan.
"Mereka mendapatkan pelatihan, lalu (kami) akan membuat koperasi di sana untuk memfasilitasi keluarga. Supaya bisa memulai usaha," papar Yenny.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.