Profil Jenderal Purnawirawan TNI-Polri Dukung Anies, Eks Kepala Basarnas Hingga Penjemput Nazaruddin
Bakal calon presiden dari koalisi perubahan, Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari 170 purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari koalisi perubahan, Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari 170 purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri.
Dari ratusan nama itu, ada lima nama yang ternyata pernah menduduki jabatan strategis.
Kelima orang itu pun kini menjadi koordinator dari sebuah peguyuban bernama Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3).
FP3 inilah yang kini mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.
Berikut sosok lima purnawiran TNI-Polri yang hadir dalam deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan.
1. Letjen TNI Purn Ediwan Prabowo
Letjen TNI Purn Ediwan Prabowo yang merupakan seorang purnawirawan TNI angkatan darat yang juga penerima Adhi Makyasa atau lulusan terbaik pada akademi militer TNI 1984 dari cabang Artileri Medan.
Letjen Ediwan mengawali karir sebagai Komandan Peleton Batalyon Armed-15 Kodam II/Sriwijaya dengan pangkat pertama Letnan Dua.
Baca juga: Bertemu Sheikh Abdul Muhsin, Anies Ungkap Kekaguman Imam Masjid Nabawi Terhadap Umat Islam Indonesia
Karirnya pun mulai moncer saat ditunjuk sebagai Danmen Armed 2/Kostrad.
Selanjutnya pada 2011, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pribadi Presiden RI dan Danpussenarmed Kodiklat TNI-AD.
Setahun setelahnya, Letjen Ediwan ditunjuk sebagai Kepala Baranahan Kemhan RI.
Baca juga: Dukung Anies Baswedan Jadi Capres, FP3 Minta Para Juniornya Jaga Netralitas di Pilpres 2024
Berkat kinerjanya, Letjen Ediwan kemudian ditunjuk menjadi Pangdam V/Brawijaya pada 2013-2014. Kemudian, Ia pun ditunjuk menjadi Sekjen Kemhan RI pada 2014-2016 dan Staf Khusus Kasad pada 2016 hingga akhirnya pensiun.
2. Laksamana Madya (Purn) Deddy Muhibah Pribadi
Sama halnya dengan Letjen Ediwan, nama Laksamana Madya (Purn) Deddy juga menjadi salah satu nama yang mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden.
Laksamana Deddy merupakan seorang purnawirawan TNI AL yang merupakan akademi angkatan laut pada 1985.
Sejumlah jabatan strategis pernah diduduki oleh Laksamana Deddy.
Namun, karirnya bermula dari Asops Lantama V/Surabaya. Selanjutnya, Ia ditunjuk sebagai Wadan Lantamal III Bangka Belitung dan Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Dalam Negeri di Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
Baca juga: PKS Geram Karya Anies Dikritik Erick: Belum Ada Gubernur yang Bisa Bangun Stadion Sebagus JIS
Selain itu, dia juga pernah menjadi Staf ahli Panglima Komando Armada Barat Bidang Operasi, Wadan Lantamal III/Jakarta, Asop Kolinlamil, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Sekdisdikal).
Kemudian, Laksama Deddy juga pernah menjadi Danlantamal VII/Kupang, Wagub AAL, PA Sahli Panglima TNI TK III Bidang Pengawasaan Khusus dan Lingkungan hidup Panglima TNI dan Staf Khussus Kasal.
Di penghujung karirnya, Ia pun menjabat sebagai Koorsahlii Kasal dan Dansesko TNI.
3. Mayor Jenderal (Purn) Hartomo
Mayjen (Purn) Hartomo merupakan purnawirawan TNI AD yang juga lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987. Namanya mulai dikenal saat menjadi Kasiops Grup-1 Kopassus pada 1996 hingga 1997.
Tak hanya itu, Ia pun pernah menjadi Kasi Ops Sektor B di Timor Timur, Dangrup 1/Parako, Danmen Siswa Secapaad, Danpusdikif Pussenif dan Dansecapaad.
Selanjutnya, Mayjen Hartomo juga pernah menjabat Danpusintelad, Gubernur Akmil, Kabais TNI, Danpusterad, Staf Khusus Kasad dan Dosen Unhan.
4. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi
Nama Marsekal Madya (Purn) TNI Muhammad Syaugi sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa sebab, purnawirawan TNI AU itu merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa pada 1984.
Namanya dikenal masyarakat Indonesia saat menjabat sebagai Kepala Basarnas pada 2017 yang lalu. Karir Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi bisa dibilang paling cemerlang.
Dia pernah menduduki jabatan strategis di Indonesia. Di antaranya, Kasubdit C Ditanglingstra Ditjen Strahan Dephan, Paban VI/Kersin Srenau TNI, Paban I/Restra Srenau dan Pamen Srenau/Dik Lemhanas PPRA-44.
Tak hanya itu, Ia juga pernah menjabat Pangkosekhanudnas IV/Biak, Komandan Lanud Iswahyudi, Pangkoopsau I dan Dirjen Renhan Kemhan RI.
5. Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf
Tak hanya purnawirawan TNI, ada pula purnawirawan Polri yang turut mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Satu di antaranya Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf yang juga alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Di Kepolisian, nama Irjen (Purn) Anas Yusuf bisa jadi cukup terkenal dahulu.
Bukan tanpa sebab, Ia pernah menjadi ketua tim penjemput buronan kasus suap korupsi wisma atlet hambalang, Muhammad Nazaruddin saat melarikan diri ke Kolombia.
Akibat kinerjanya itu, kariernya pun melesat hingga ditunjuk sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri pada 2011.
Lalu, ia kemudian menempati posisi Staf Ahli Bidang Sosial dan Politik Kapolri.
Selanjutnya, ia pun mendapatkan promosi jabatan sebagai Kapolda Kalimantan Timur pada 2012.
Kemudian, ia menjabat sebagai Wakabareskrim Polri, Kapolda Jawa Timur, hingga Gubernur Akpol Lemdikpol.
Di penghujung kariernya, ia pun menjabat Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri, Tenaga Ahli Bidang Hukum dan HAM Lemhannas dan Analis Kebihakan Utama Bidang Stik Lemdiklat Polri.
Sebelumnya, Sebanyak 170 purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri melakukan deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Ratusan pensiunan petinggi TNI-Polri itu deklarasi dukungan melalui Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3) di Yuan Garden, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
"Sebanyak 170-an purnawirawan perwira tinggi TNI-Polri yang tergabung dalam perwira tinggi TNI-Polri untuk perubahan (FP3) mendukung ketiga partai politik yang tergabung dalam koalisi perubahan dan persatuan NasDem, Demokrat, PKS dan sekaligus mengusung Anies Baswedan sebagai capres perubahan," kata Koordinator Umum FP3, Letjen TNI Purn Ediwan Prabowo.
Menurutnya, dukungan ini dilandasi keprihatinan atas kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir in yang belum mencerminkan keadaan seperti diharapkan.
Yakni, kata dia, praktek hukum dan pengelolaan pemerintahan yang tidak berpihak pada rakyat dan merugikan negara, serta kekuatiran kuat terjadinya perpecahan serius antar anak bangsa.
"FP3 berpandangan dengan adanya pemerintahan baru dengan visi perubahan diharapkan dapat menyatukan kembali anak bangsa, bisa memperbaiki semua masalah yang rugikan negara dan mampu membawa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera," jelasnya.
Di sisi lain, Ediwan mengatakan pihaknya mengajak rakyat serta semua elemen bangsa dan negara untuk bisa bersama menjaga keamanan dan kedamaian dalam kontestasi Pemilu 2024. Jangan sampai ada kerusuhan dan perpecahan antar anak bangsa.
"FP3 juga berharap semua eleman bangsa pada suku, agama, ras dan adat istiadat dapat bersama berdiri bahu membahu menjaga aman dan damai serta berlangsungnya Pemilu 2024 yang jujur, adil, bebas, rahasia & demokratis," bebernya.
Sebagai informasi, FP3 merupakan forum bersama Purnawirawan Pati TNI dan POLRI lintas angkatan masa kelulusan dan lintas matra yang berasal dari AD,AL AU, Polri dari pangkat bintang satu sampai bintang tiga.