Tolak Munaslub, Partai Golkar Ingatkan Kader Solid
Ace Hasan Syadzily memastikan tak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan tak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu.
Wacana Munaslub mengemuka setelah Dewan Pakar Partai Golkar meminta agar keputusan Munas menetapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (capres) dievaluasi.
"Tidak ada, tidak ada sama sekali (Munaslub)," kata Ace di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Ace tidak setuju dengan adanya wacana Munaslub Partai Golkar.
"Kan saya sebagai Ketua Golkar Jawa Barat sangat tidak setuju ada Munaslub," ujarnya.
Baca juga: Bukan Munaslub, Rekomendasi Dewan Pakar Golkar Desak Airlangga Cari Cawapres dan Bikin Koalisi Baru
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini pun meminta agar kader Partai Golkar solid.
"Harusnya kita solid kok bicara soal Munaslub," ucap Ace.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Pakar Partai Golkar mendorong agar keputusan Musyawarah Nasional (Munas) partai menetapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden (capres) dievaluasi.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan evaluasi keputusan Munas itu merupakan salah satu agenda rapat internal Dewan Pakar.
Rapat itu digelar di rumah Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2023).
Ridwan menyebut sejak Airlangga ditetapkan sebagai capres hasil Munas 2019 Partai Golkar hingga kini keputusan itu belum ada tanda-tanda arah partai berlambang pohon beringin itu.
"Padahal kan sudah hampir empat tahun ya. Bulan Desember ini sudah empat tahun, tetapi kejelasan DPP Golkar terhadap keputusan Munas itu belum kelihatan," kata Ridwan saat dihubungi, Minggu.
Dia memang tak menampik jika Partai Golkar telah membentuk koalisi untuk Pilpres 2024 yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Namun Ridwan menuturkan KIB yang dibangun bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu belum jelas arahnya.
"Karena ada yang sudah mendukung yang lain, ada yang masih belum, ada yang masih menunggu. Nah ini kita akan evaluasi, dalam artian dibahas lah," ujarnya.
Adapun Partai Golkar telah membentuk KIB bersama PPP dan PAN.
Namun, sejauh ini PPP telah mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Sementara PAN dan Golkar belum menentukan arah dukungan terhadap sosok bakal capres yang diusung.