Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemberantasan Demam Berdarah Bisa Dimulai dari Lingkungan Sekolah 

Penyakit demam berdarah masih menjadi tantangan yang serius yang dihadapi masyarakat perkotaan seperti di Jakarta maupun nasional

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pemberantasan Demam Berdarah Bisa Dimulai dari Lingkungan Sekolah 
Istimewa
Penyakit demam berdarah masih menjadi tantangan yang serius yang dihadapi masyarakat perkotaan seperti di Jakarta maupun nasional bahkan internasional 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit demam berdarah masih menjadi tantangan yang serius yang dihadapi masyarakat perkotaan seperti di Jakarta maupun nasional bahkan internasional.

Tidak berlebihan di level negara kawasan Asia Tenggara, demam berdarah menjadi perhatian yang serius dengan menginisiasi adanya Hari Asean Dengue Day yang diperingati setiap tanggal 15 Juni. 

Kerja Arbovirosis Direktorat P2PM Kementerian Kesehatan RI, dr Agus Handito SKM,M. Epid mengatakan, Asean Dengue Day memiliki tujuan menyatukan negara-negara Asean untuk bersama-sama menanggulangi deman berdarah.

Penanggulangan demam berdarah sendiri, saat ini didorong dilakukan di lingkungan kecil, misalnya di lingkungan keluarga ataupun di sekolah.

"Upaya sekolah dan anak-anak diharapkan bisa memberantas sarang nyamuk di lingkungan sekolah sehingga pemberantasan dan pengendalian demam berdarah dimulai dari hal kecil," kata Agus di sela-sela edukasi pencegahan Demam Berdarah (DBD) melalui kegiatan Lomba Mewarnai yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta belum lama ini.

Dalam penanganan kasus demam berdarah, kata Agus, tidak bicara seluruh wilayah DKI, tapi dimulai dari lingkungan sekolah lebih dulu dan ini menjadi bagian peringatan Asean Dengue Day. 

Berita Rekomendasi

"Bersama Enesis Group, kami mengadakan  kampanye ini untuk mengingatkan bahwa upaya pengendalian demam berdarah ini adalah upaya dan tanggung jawab kita semua, bukan hanya dari dinas kesehatan saja," katanya.

Head of Public Relation & Regulatory Affairs Enesis Group, Budi Satriyo mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan DBD.

“Ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu kami lakukan untuk terus memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan 3M Plus untuk pencegahan DBD. Melalui kegiatan ini kami memberikan pengetahuan secara menyenangkan mengenai bagaimana cara mencegah DBD melalui media mewarnai," katanya.

Dalam acara itu dihadirkan juga praktek uji ampuh bersama Soffel yang mendapatkan antusiasme para siswa siswi yang ingin mencoba uji ampuh dan membuktikan bahwa tangan yang sudah menggunakan Soffell tidak akan digigit oleh nyamuk.

"Ini merupakan bagian dari edukasi terkait pencegahan Demam Berdarah Dengue melalui 3M Plus, Menutup, Menguras, Mendaur ulang dan menggunakan obat anti nyamuk," kata Budi.

Kegiatan ini diikuti oleh 150 anak SD se- Jakarta Pusat, yang terdiri dari siswa/siswi SDN Petojo Selatan 6, SDN Johar Baru 01 Pagi, SDN Paseban 11, SDN Rawasari 03 Pagi, SDN Cempaka Putih Barat 07, SDN Sumur Batu 08, SDN Kenari 07,SDN Serdang 07, SDN Tanah Tinggi 11 Pagi, SDN Cempaka Baru 07 Pagi, SDN Kenari 01.

Baca juga: Vaksin Demam Berdarah Sudah Tersedia, Bisa untuk Usia 6-45 Tahun

Kemudian SDN Paseban 15 Pagi, SDN Harapan Mulia 03 Pagi, SD Gondangdia 03, SDN Menteng 03, SDN Pegangsaan 01, SDN Kebon Kelapa 02, SDN Kebon Melati 01, SDN Cideng 04, SD Gondangdia 05, SDN Menteng 02, SDN Petojo Selatan 01, SDN Johar Baru 09 Pagi, SDN Kebon Kosong 01 Pagi, SDN Cideng 10, SDN Menteng 01, SDN Cideng 02, SDN Petojo Utara 13, SDN Cempaka Putih Barat 19 dan SDN Cideng 13.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas