Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SETARA Institute: Reshuffle Kabinet Terburuk di Ujung Kekuasaan Jokowi

Reshuffle kabinet hak prerogatif yang melekat pada seorang Jokowi telah dijalankan secara prosedural.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in SETARA Institute: Reshuffle Kabinet Terburuk di Ujung Kekuasaan Jokowi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria (ketiga kanan) bersama Wakil Menteri Desa PDTT Paiman Raharjo (kedua kanan), Wakil Menteri Agama Saiful R Dasuki (ketiga kiri), Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani (kanan), dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury (kiri) mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023). Presiden Joko Widodo melantik lima wakil menteri yakni Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Kominfo, Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa PDTT, Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri, Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN, dan Saiful R Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengisian jabatan menteri dan wakil menteri serta dua pejabat Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres menjadi salah satu reshuffle dan peragaan politik terburuk Jokowi di ujung masa jabatannya.

Demikian dikemukakan Hendardi, Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (18/7/2023).

"Bukannya mencari sosok menteri yang kompeten dan berintegritas sebagai antitesis pejabat sebelumnya, Jokowi justru menunjuk sosok yang tidak punya kapasitas dan jejak rekam di bidang yang dibutuhkan oleh Kemenkominfo," kata Hendardi.

Baca juga: Pasca Reshuffle Kabinet, Rupiah Senin Ditutup Jeblok ke Rp 15.013 Per Dolar AS




Menurut dia sosok-sosok pengisi jabatan baru itu adalah orang-orang Jokowi yang menjadi kepanjangan tangan Jokowi mewujudkan kehendak-kehendak pribadi dan kelompoknya.

"Bukan juga representasi partai koalisi yang didiskusikan secara sehat," ujarnya.

Dikatakan bahwa reshuffle ini bukan ditujukan untuk memanfaatkan sisa waktu menjalankan mandat membangun keadilan dan kesejahteraan rakyat, tetapi lebih menyerupai konsolidasi kapital dan infrastruktur politik untuk Pemilu sebagai jembatan kekuasaan bagi kelompok asuhan Jokowi.

"Termasuk melindungi kepentingan politik keluarga Jokowi," ujar Hendardi.

BERITA TERKAIT

Dia mengaku reshuffle kabinet hak prerogatif yang melekat pada seorang Jokowi telah dijalankan secara prosedural secara absah tetapi tidak membawa manfaat bagi republik.

"Padahal hak itu melekat dan diperoleh melalui suara publik dalam Pemilu," katanya.

Hendardi mengatakan Jokowi tidak hanya sedang sibuk menyiapkan anak-anaknya untuk melanjutkan banyak kehendak kekuasaan, tetapi juga menyiapkan kelompok asuhan lintas parpol yang bisa dijadikan pelindung setelah habis masa jabatannya.

"Jokowi merasa menjadi sentrum kontestasi politik 2024, padahal kepemimpinan dan kekuasaannya semakin rapuh dan melampaui berbagai fatsoen politik," ujarnya.

Kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri serta anggota Wantimpres kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta.

Nama yang dilantik sebagai Anggota Wantimpres yakni Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto.

Adapun nama yang diangkat sebagai wamen diantaranya :

  • Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri Luar Negeri
  • Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika
  • Paiman Raharjo sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT)
  • Rosan Roeslani sebagai Wakil Menteri BUMN
  • Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wakil Menteri Agama
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas