Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langsung Diterima BPIP, 76 Capaska 2023 Siap Terima Gemblengan Langsung dari 4 Tokoh Negeri

Kepala BPIP menerima 76 Capaska untuk diberi pembekalan tidak hanya baris berbaris, tetapi juga wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila.

Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
zoom-in Langsung Diterima BPIP, 76 Capaska 2023 Siap Terima Gemblengan Langsung dari 4 Tokoh Negeri
ISTIMEWA
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama dengan 4 tokoh negara lainnya siap menggembleng 76 Capaska tidak hanya soal baris berbaris, tetapi juga dibekali dengan wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Tingkat Nasional 2023 mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila (Diklat PIP) di Desa Bahagia, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (18/7/2023). 

Sebelumnya, sebanyak 76 putra-putri daerah terpilih ini telah diterima Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. untuk selanjutnya digembleng tidak hanya soal baris berbaris, tetapi juga dibekali dengan wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. 

Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Tonny Agung Arifianto, S.E., M.A.B. mengatakan, para paskibraka ini merupakan role model bagi generasi penerus bangsa yang diproyeksikan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang. 

Oleh karena itu, para Capaska ini akan dibekali dengan materi-materi yang sangat penting soal kebangsaan dan ideologi Pancasila dengan narasumber dari para tokoh di negeri ini. 

“Paskibraka ini akan dibekali betul-betul, mulai dari sejarah bangsanya hingga pemahaman ideologi negaranya. Dengan begitu, akan disiapkan mereka untuk menjadi Purnapaskibraka Duta Pancasila, jadi tidak hanya cukup soal baris berbaris saja,” ungkap Tonny dalam keterangan persnya, Rabu (19/7/2023). 

Baca juga: Kepala BPIP Beri Penghargaan Pemenang Kategori Keberagaman dan Toleransi di KASAD Awards 2023

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah, S.H., M.H., mengatakan, pengetahuan dan pemahaman tentang historisitas Pancasila dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sangat perlu bagi para Capaska. Menurutnya, hal tersebut merupakan dasar pengembangan diri para calon pemimpin bangsa di masa depan. 

“Sejarah adalah hal yang sangat penting. Pidato Bung Karno yang berjudul Jas Merah mengandung pesan, maka itu pelajari sejarah agar tidak tergelincir dalam perjuangan Anda pada masa yang akan datang. Sebab, suatu bangsa akan bubar apabila mereka dibuat lupa dengan sejarahnya, bukan dengan pasukan perang yang besar,” ujar Ahmad. 

Berita Rekomendasi

Dengan berapi-api, Ahmad juga memantik para Capaska untuk memahami sejarang panjang lahirnya NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. 

“NKRI lahir dari hasil perjuangan dan pengorbanan berupa darah, keringat, dan air mata, bukan datang dari langit begitu saja. Mulai dari Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang adalah negara-negara yang pernah menjajah Indonesia. Belanda adalah negara terlama (menjajah) dengan politik devide et impera. Tahun 1908, melalui Budi Utomo, anak-anak muda Indonesia mulai berpikir untuk bebas dari penjajahan,” ucap Ahmad. 

Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan lahirnya Pancasila sebagai proses perenungan batin, pemikiran kritis, dan dialektika para founding fathers dan founding mothers menjadi dasar, ideologi, dan falsafah Bangsa Indonesia yang dinamis dan tidak bisa ditawar lagi.

Baca juga: HARGANAS ke-30: BPIP Ajak Semua Keluarga Gotong Royong Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

“Pancasila lahir dari proses yang panjang dari para pendiri bangsa, sejak perang Asia Timur Raya. BPUPK sidang pertama pada 29 Mei 1945. Terdapat 66 orang peserta sidang BPUPK, 2 orang perempuan. Sukarno menjadi pembicara terakhir (ke-40) pada sidang BPUPK pertama tanggal 1 Juni 1945. Beliau mengungkapkan hasil pemikiran tentang dasar negara yang disebut Pancasila yang menyatukan kemajemukan Bangsa Indonesia. Oleh Ketua BPUPK, dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat yang merupakan dokter spesialis kandungan, peristiwa itu disebut dengan Lahirnya Pancasila”, jelas Anggota DPR RI 4 periode tersebut.

Ia menambahkan, para Paskibraka memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar pada masa kini dan masa yang akan datang. 

“Paskibraka bukan sekadar pembawa bendera, tetapi juga penjaga martabat Bangsa Indonesia. Sudah menjadi kewajiban BPIP dan Lemhanas menggembleng Ideologi Pancasila kepada pemuda penerus bangsa”, tutupnya.

Selain Wakil Ketua MPR RI, para Capaska juga menerima pembekalan dari sejumlah tokoh, di antaranya Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen. TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya dengan materi Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa dan Revolusi Mental sebagai Pancasila dalam Tindakan. 

Lalu ada Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. Amin Abdullah dengan materi Pancasila sebagai Kekuatan Pemersatu Bangsa dan Falsafah Bangsa, dan Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP, Prof. Dr. Ermaya Wiradinata, S.H., M.H., M.S. dengan materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa.

Nantinya, 76 Capaska ini akan mengikuti pembekalan selama satu bulan sampai tanggal 15 Agustus 2023 sebelum dikukuhkan menjadi Paskibraka Indonesia oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo di Istana Merdeka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas