Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nadiem Makarim Ungkap Miskonsepsi Soal Perundungan jadi Cara Kuatkan Mental Siswa

Nadiem Makarim, mengungkapkan terdapat kesalahpahaman atau miskonsepsi yang menganggap perundungan menjadi cara menguatkan mental siswa

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Nadiem Makarim Ungkap Miskonsepsi Soal Perundungan jadi Cara Kuatkan Mental Siswa
Komisi x DPR Channel
Nadiem Makarim Ungkap Miskonsepsi Soal Perundungan jadi Cara Kuatkan Mental Siswa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengungkapkan terdapat kesalahpahaman atau miskonsepsi yang menganggap perundungan menjadi cara menguatkan mental siswa.

Dirinya menegaskan bahwa cara ini merupakan kesalahan yang tidak boleh dilanjutkan.

“Saya juga masih sering mendengar miskonsepsi yang menganggap perundungan sebagai cara menguatkan mental peserta didik," kata Nadiem.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Roots Anti Perundungan Angkatan VII.

Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 dan 2022 atau Rapor Pendidikan 2022 dan 2023, sebanyak 24,4 persen peserta didik mengalami berbagai jenis perundungan.

Selain itu, hingga saat ini anak-anak juga masih rentan menjadi korban perundungan fisik, verbal, relasional, ataupun secara daring (cyberbullying).

"Ini adalah miskonsepsi yang sama sekali tidak benar karena pendidikan karakter semestinya tidak dilakukan dengan kekerasan yang bisa membuat anak-anak merasa takut dan trauma," ujar Nadiem.

Berita Rekomendasi

Saya juga masih sering mendengar miskonsepsi yang menganggap perundungan sebagai cara menguatkan mental peserta didik

Nadiem mengajak para pemangku kepentingan untuk melanjutkan program Roots Anti Perundungan untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021.

Program Roots Anti Perundungan tahun 2023 tidak hanya fokus menyelenggarakan bimtek bagi para fasilitator guru (fasgu) tetapi juga memastikan implementasi program Roots di satuan pendidikan.

Tahun 2021, Program Roots telah melatih lebih dari 3.500 fasgu dari 1.800 lebih satuan pendidikan.

Pada tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 10.000 fasgu dari 5.000 lebih satuan pendidikan, lalu di tahun ini kepesertaan Roots ditargetkan melibatkan 2.750 satuan pendidikan yang belum pernah mengikuti bimtek.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Berikan Pendamping Hukum Bagi Korban Perundungan Calon Dokter Jika Diperlukan 

“Pada tahun ini, selain memperluas Roots menjadi gerakan, Kemendikbudristek berfokus pada pengawasan dan memastikan implementasi program Roots betul-betul terlaksana sehingga kerangka kerja dan tujuan utama dari program ini tercapai,” ujar Nadiem.

Program Roots Anti Perundungan bertujuan untuk memperkuat peran serta tenaga pendidik dan peserta didik dalam pencegahan kekerasan di satuan pendidikan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas