Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petinggi PKB Nilai Cak Imin & Prabowo Telah Abaikan Permintaan Ulama Soal Deklarasi Capres-Cawapres

Tak hanya Prabowo, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga mengabaikan permintaan dari ulama itu.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Petinggi PKB Nilai Cak Imin & Prabowo Telah Abaikan Permintaan Ulama Soal Deklarasi Capres-Cawapres
Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan rekan koalisinya yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mengabaikan mandat atau permintaan dari ulama terkait batas waktu deklarasi nama calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres).

Tak hanya Prabowo, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga mengabaikan permintaan dari ulama itu.

Pernyataan itu diutarakan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menilai kalau hubungan koalisi Partai Gerindra dengan PKB bersama KKIR selama 11 bulan tetapi belum menemukan formula yang tepat untuk capres-cawapres.

"Iya sebenarnya para ulama sudah mendeadline (batas waktu pengumuman capres-cawapres) sudah berkali-kali ya," kata Jazilul kepada awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

"Artinya nggak dengarkan itu, nggak dengarkan deadline itu tidak didengarkan baik oleh Gus Muhaimin maupun Pak Prabowo," sambungnya.

Sejatinya, deadline dari para ulama itu diberikan kepada Prabowo dan Cak Imin itu kata dia, sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.

BERITA REKOMENDASI

Namun hingga kini, nama tersebut belum juga diumumkan.

Atas hal itu, pria yang akrab disapa Gus Jazil tersebut menilai kalau saat ini, tidak perlu diberikan lagi deadline.

"Kalau deadline nggak didengarkan masa mau deadline terus, untuk apa, nggak penting akhirnya deadline sekarang kan," ucap dia.

Kata Gus Jazil, saat ini PKB bersama Cak Imin hanya tinggal menunggu takdir untuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bisa segera mengumumkan nama capres-cawapres.

"Kalau gitu buat apalagi ulama mendeadline yaudah biarkan aja, kata Gus Muhaimin sampai pada takdirnya gitu udah," tukas dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyinggung soal hubungan pihaknya dengan Partai Gerindra yang telah 11 bulan menjalin Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk pilpres 2024 mendatang.

Selama 11 bulan itu, PKB menyebut, belum ada kesepakatan terkait siapa nama pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Padahal dalam kerja sama koalisi tersebut, keduanya telah sepakat kalau urusan capres-cawapres sudah menjadi wewenang Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Atas hal itu, Jazilul menilai kalau saat ini yang sedang ditunggu adalah munculnya variabel langit yang dinilai bisa menjadi pihak yang dapat mengumumukan pasangan tersebut.

"Variabel langit berarti. kan namanya takdir, manusia itu tunggu takdirnya ini sudah 11 bulan," kata Jazilul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Dirinya mengibaratkan kalau hubungan kerja sama antara Partai Gerindra dengan PKB layaknya orang yang sedang hamil.

Kata dia, di usia kandungan yang 11 bulan namun belum juga lahir, maka dirinya beranggapan ada yang bermasalah dalam perut orang tersebut.

Menurut dia, variabel langit itulah sosok yang bisa menjadi dokter untuk melahirkan kandungan selama 11 bulan itu.

"Berartikan itu ada masalah dalam perut itu. harus cari dokter yang bagus untuk bedah sesar," beber dia.

Saat disinggung sosok variabel langit itu merupakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Jazilul seraya membenarkan.

Kata dia, restu Presiden Jokowi untuk menentukan pasangan capres-cawapres menjadi salah satu kunci, tetapi godaan terhadap penentuan nama paslon itu tidak sedikit.

"Ya kalau restu pak Prabowo eh pak Jokowi sebagai variabel langit ya bisa jadi, tapi bagi kami memang tidak mudah ya untuk memutuskan, ya banyak godaan kan, banyak pertimbangan juga, sama kita juga menimbang-nimbang juga, kita juga kan melakukan pertimbangan terhadap partai apapun juga," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas