Cerita Megawati Soal Mendirikan Kebun Raya di Indonesia, Awalnya 5 Sekarang 45
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan upaya mendirikan kebun raya di sejumlah daerah di Indonesia tidaklah mudah.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan upaya mendirikan kebun raya di sejumlah daerah di Indonesia tidaklah mudah.
Sebab, kata Megawati, setiap kebun raya harus memiliki kriteria dan standar yang harus dipenuhi.
Hal itu diungkapkan Megawati saat sambutan ketika meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan Gunung Anyar, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).
“Masalah kebun raya yang saya pimpin, ketika saya menjadi Wapres, saya ini senang main di Kebun Raya. Kebun raya dulu hanya lima, yaitu Kebun Raya Bogor, Cibodas, Bedugul, Purwodadi, Cibinong,” kata Megawati.
Megawati yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia ini menyebut, diringa kerap menerima keluhan dari pengelola kebun raya yang menyatakan operasional pemeliharaannya sangat tinggi.
Dia kemudian melakukan kunjungan lapangan dan menyampaikan agar kebun raya diarahkan menjadi tempat pariwisata. Sehingga ada pemasukan secara anggaran untuk dimanfaatkan kembali untuk pemeliharaan.
Baca juga: Bertepatan Hari Mangrove Sedunia, Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya
“Pendek cerita, lalu saya bikinlah Yayasan Kebun Raya Indonesia ini. Sampai hari ini masih. Alhamdulillah, seperti tadi dikatakan oleh Ketua (BRIN) Pak Laksana Tri Handoko itu, dari lima itu sekarang sudah insyaallah menjadi 45,” ungkap Megawati.
Presiden Kelima RI itu menyampaikan bahwa membuat kebun raya itu sangat sulit. Karena, tidak boleh sembarangan dan harus memenuhi kriteria serta ada standarisasinya.
Megawati juga menceritakan pentingnya negara menjaga keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Di sisi lain, Indonesia juga penting menjaga kelestarian plasma nutfah.
Baca juga: Momen Megawati Keliling Lokasi Kebun Raya Mangrove Surabaya yang Miliki 57 Jenis Tanaman
“Plasma nutfah itu sangat, sangat, sangat, sangat luar biasa. Ini untuk mendidik anak-anak generasi akan datang,” tegas Megawati.
Megawati menyadari pengelolaan kebun raya itu tidak mengutamakan pemerolehan keuntungan materi. Karena itu, Megawati menyatakan apabila ada pihak yang merasa kekurangan materi dalam mengelola atau membuat kebun raya, dirinya selalu tergerak membantu.
“Kami minta kepada teman-teman untuk bisa memberikan gotong royong. Untuk ini mangrove, kami sudah bisa mengumpulkan, itu Pak Wali Kota itu sekitar Rp 2 miliar. Tetapi kami ingin untuk kalau bisa itu untuk bisa menambah koleksi spesies-spesies yang baru dan spesies mangrove itu hampir kalau yang saya dengar itu 100-an, jadi, ini baru separuhnya,” jelas Megawati.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Gubernur jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hadir juga Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), yaitu Rokhmin Dahuri dan Made Urip, anggota DPR RI Fraksi PDIP Puti Guntur Soekarno, pengurus DPD PDIP Jatim Budi 'Kanang' Sulistyono hingga putri Ketua DPR RI Puan Maharani, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari.