Pernah Ngobrol Langsung dengan KSAD dan Menhan

Enzo membeberkan ceritanya bertemu langsung dengan Jenderal (Purn) Andika Perkasa saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Saat Andika dan Prabowo berkunjung ke Akmil Magelang pada 3 Juli 2020, kebetulan kala itu Enzo dan taruna lainnya sedang latihan baris-berbaris.

Namanya pun langsung dipanggil saat Andika dan Prabowo melewati para taruna yang sedang berlatih.

"Kita habis latihan PBB, di situ ada Bapak KSAD sama Menhan. Kebetulan kita lagi baris di depan Batalyon."

Baca juga: Pilot AU Prancis Perkirakan Pilot TNI Berpengalaman dan Mampu Terbangkan Rafale dalam Waktu 3 Bulan

"Pas Bapak KSAD sama Menhan lewat, mereka langsung manggil saya, Enzo mana Enzo," kisah Enzo saat wawancara bersama Buletin TNI AD, Juli 2020.

Ketika mengobrol dengan Prabowo, Enzo ditanyai berbagai hal, termasuk keinginannya untuk bergabung dengan Korps apa.

"Kamu dari mana asalnya?" tanya Prabowo sambil membenarkan kerah pakaian Enzo.

"Siap, asal Banten," jawab Enzo.

"Kamu mau Korps apa?" tanya Prabowo lagi.

"Siap, Infanteri," jawab Enzo mantap.

Mendengar jawaban Enzo, Prabowo dan Andika sempat terkejut, lalu tertawa.

"Yang bener?" goda Andika Perkasa.

Perbincangan ketiganya tidak berlangsung lama dan diakhiri oleh semangat dari Prabowo untuk Enzo.

"Selamat berjuang," kata Prabowo memberi semangat pada Enzo.

Sempat Jadi Kontroversi

Enzo Zenz Allie sempat menjadi kontroversi saat sosoknya mendaftar Taruna Akmil Magelang 2019 viral.

Ia dituding terkait dengan organisasi terlarang, Hizbut Thahrir Indonesia (HTI).

Sejumlah pihak pun ramai-ramai meminta TNI untuk tak meloloskan Enzo menjadi taruna.

Tetapi, Jenderal (Purn) Andika Perkasa yang saat itu menjabat sebagai KSAD, memutuskan tetap mempertahankan Enzo.

Pasalnya, Enzo telah menjalani penilaian tambahan khusus terkait ideologi.

Hasilnya, Enzo diketahui memiliki indeks moderasi bernegara yang cukup bagus.

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid."

"Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika saat konferensi pers di Mabes AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

"Kesimpulannya Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara, ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84 persen atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7."

"Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," imbuh dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan)