Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Terakhir Bripda Ignatius pada Kekasih, Dikirim Sebelum Tewas Diduga Ditembak Senior Densus 88

Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengungkapkan pesan terakhir korban pada dirinya, yang dikirimkan di hari yang sama saat kematiannya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pesan Terakhir Bripda Ignatius pada Kekasih, Dikirim Sebelum Tewas Diduga Ditembak Senior Densus 88
(Tangkap layar YouTube Kompas TV // TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)
Kolase Tribunnews: Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengungkapkan pesan terakhir korban pada dirinya, yang dikirimkan di hari yang sama saat kematiannya. (Tangkap layar YouTube Kompas TV // TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto) 

Juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, telah menjelaskan Bripda Ignatius tewas tertembak saat salah satu rekannya saat hendak mengeluarkan senjata api dari dalam tas.

Insiden terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor pada pukul 01.40 WIB, Minggu (23/7/2023).

Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi.
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO)

Kini dua polisi telah ditetapkan sebagai tersangka, mereka adalah Bripka IG dan Bripda IMS, yang juga merupakan anggota Densus 88.

Baca juga: VIDEO RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Bripda Ignatius: Satu Luka Tembak di Belakang Telinga

Jelani Christo, selaku Penasihat Hukum keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mengatakan adanya kejanggalan dalam kasus tewasnya Bripda Ignatius.

"Dari pihak keluarga yang kami dapatkan atas tewasnya Bripda Ignatius kami menduga ada indikasi atau dugaan pembunuhan," ujar Jelani Christo, melansir Sripoku.com.

Kejanggalan tersebut, termasuk soal luka tembak yang ada di jenazah Bripda Ignatius.

Jelani Christo menjelaskan, bahwa korban mendapat luka tembak karena rekannya sesama anggota Polri saat bertugas di Densus 88 Mabes Polri mengeluarkan senjata.

Kemudian senjata itu tiba-tiba meletus mengenai korban.

Insiden ini menjadi pukulan mendalam bagi keluarga korban.

Berita Rekomendasi

"(Dugaan pembunuhan) tersebut direncanakan dengan sangat canggih dan matang oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," sambungnya.

Kejanggalan-kejanggalan tersebut, menurut pihak keluarga Bripda Ignatius, lanjut Jelani Christo patut untuk dipertanyakan lantaran tergolong tidak wajar.

"Hal tersebut di atas menurut hemat kami ada kejanggalan dan ada skenario kejahatan besar dan sangat tidak masuk akal," ungkapnya.

(Kiri) Foto mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dan (Kanan) Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya.
(Kiri) Foto mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage dan (Kanan) Y. Pandi, ayah Bripda ignatius bercerita tentang mendiang anaknya. (Kolase Tribunnews.com: TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)

Baca juga: Cerita Ayah Bripda Ignatius: Sebelum Tewas Tertembak, Anaknya Didatangi 3 Senior Tawari Bisnis Senpi

Selain itu, pihaknya mendesak Presiden RI Jokowi, Menkopolhukam Mahfud MD, Kapolri dan Kadiv Propam Polri untuk segera mengusut dengan tuntas, transparan, profesional, dan berkeadilan.

Sebab, kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage menjadi awal adanya penentangan perbuatan pidana pembunuhan dari anggota Densus 88.

"Kami sangat menentang atas perbuatan pidana pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," katanya.

Polri Sebut soal Kelalaian

Baca juga: Kerabat Bripda Ignatius di Melawi: Tak Mungkin Rico Cekcok dengan Seniornya Sebelum Tertembak

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas