Curhatan Nadiem selama Jadi Mendikbudristek: Kebijakan Bagus Aja Diprotes
Nadiem mengungkapkan hampir setiap kebijakan selama dirinya menjadi Mendikbudristek selalu diprotes meski kebijakannya baik.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengaku hampir setiap kebijakan selama dirinya menjadi menteri selalu diprotes.
Bahkan, Nadiem menyebut meski kebijakan yang diprotes tersebut bersifat baik, protes tetap dilimpahkan kepadanya.
"Hampir setiap kali (kebijakan diprotes). Hampir setiap kali (diprotes). Udah kebijakan yang bagus aja diprotes."
"Jelas bagus gitu kayak itu pun diprotes," ujar Nadiem dalam acara BelajaRaya 2023, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Nadiem mengungkapkan salah satu kebijakan yang diprotes yaitu kebihakan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Nadiem Makarim Ungkap Miskonsepsi Soal Perundungan jadi Cara Kuatkan Mental Siswa
Menurutnya, padahal kebijakan tersebut adalah kebijakan mulia.
"Kayak dorong guru honorer jadi PPPK itu aja dikritik terus. Padahal itu udah paling bagus, paling mulia," katanya.
Bahkan, gelombang protes terkait kebijakan yang dibuatnya sempat membuatnya tidak percaya diri.
Namun, kini dirinya telah terbiasa dengan protes terkait kebijakan yang dibuatnya.
Nadiem mengaku ketidakpercayaan dirinya terjadi selama dua tahun pertama dirinya menjadi menteri.
"Nggak apa-apa, nggak apa-apa, udah hampir empat tahun, jadi saya boleh curhat. Udah pede, udah pede. Tahun pertama kedua belum pede," tuturnya.
Dengan nada bercanda, Nadiem mengatakan jika dirinya berhasil menyelesaikan tugas sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju, maka ia sudah lulus.
"Saya sebentar lagi lulus dari universitas Kabinet Indonesia Maju karena udah empat tahun saya di sini, kerjaannya mau nggak mau belajar terus gitu setiap hari."
"Pertama kali sidang kabinet belajar. Pertama kali didemo sama guru, sama penggerak, sama mahasiswa itu belajar," tegas founder Gojek tersebut.
Baca juga: Nadiem Makarim: Perubahan Masif Terjadi Pada Pendidikan Vokasi
Lebih lanjut, Nadiem menegaskan banyak tantangan yang dirinya hadapi sebagai menteri sehingga ia pun selalu belajar untuk menghadapinya.
Sehingga, jika tidak ingin belajar, maka setiap ada tantangan akan merasa sedih.
"Jadi kalau kita menghadapi tantangan tapi kita nggak punya mindset pengen belajar, ya ujung-ujungnya kita nyalahin diri sendiri, 'aduh saya victim, kasihan sama diri sendiri', tapi kalau kita putar itu perspektif, kita ganti, kita balikkan, kita bilang 'eh ini ada tantangan yang benar-benar keras, kuat, sulit, ini bisa jadi kesempatan belajar'."
"Nah berubah tuh, tiap kali ada tantangan kita senang bukan sedih," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)