Respons Firli Bahuri Sikapi Teror Karangan Bunga hingga Minta Tolong Kapolri Ungkap Pelakunya
Firli Bahuri bicara soal teror karangan bunga di tengah polemik OTT dan penetapan tersangka dua TNI aktif di Basarnas, minta Kapolri turun tangan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pejabat KPK dapat teror karangan bunga.
Teror karangan bunga ini disebut-sebut buntut dari penanganan kasus dugaan suap di lingkungan Basarnas.
Adalah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Asep Guntur Rahayu yang rumahnya dikirim teror karangan bunga.
Isi pesan karangan bunga di rumah Alex dan Asep hampir sama, yakni soal "masuk pekarangan tetangga".
Dua pimpinan KPK itu dikirim karangan bunga bertuliskan "masuk pekarangan tetangga".
Di rumah Alexander Marwata, terdapat dua karangan bunga, dengan isi pesan "Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Pekarangan Tetangga".
Dalam karangan bunga itu pengirim mengaku sebagai "tetangga".
Sementara di rumah Asep Guntur nampak hanya ada satu karangan bunga.
Isi pesannya, "Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga". Pengirim juga mengaku sebagai "dari tetangga".
Teror mulai terjadi sejak Jumat (28/7/2023) malam.
Ketua KPK Firli Bahuri pun merespons adanya teror tersebut hingga minta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit turun tangan.
Firli Bahuri Lapor Kapolri soal Teror Karangan Bunga
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Filri Bahuri, membenarkan ada karangan bunga yang dikirim ke sejumlah pejabat KPK.
Karangan bunga itu, disebut-sebut bentuk teror ke KPK buntut penanganan kasus dugaan suap di lingkungan Basarnas.
Seusai mendapat kabar dugaan teror itu, Filri mengaku langsung melaporkannya ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.