PDIP Bantah Sengaja Adang Rocky Gerung di Yogyakarta
Hasto Kristiyanto membantah partainya sengaja mengadang akademisi Rocky Gerung saat ingin bertemu mahasiswa di Yogyakarta.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah partainya sengaja mengadang akademisi Rocky Gerung saat ingin bertemu mahasiswa di Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal tudingan Rocky Gerung bahwa dirinya dihadang PDIP saat ingin menemui mahasiswa.
"Ya kita enggak pernah mengadang," kata Hasto saat ditemui di sela-sela acara pelatihan juru kampanye (Jurkam) muda Partai di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Terkait kader PDIP yang melaporkan Rocky Gerung ke Polisi soal dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi, Hasto mengatakan itu merupakan aksi spontanitas.
Sebab, pihanya tak bisa menghalangi kader yang bergerak secara spontan lewat jalur hukum.
Apalagi, PDIP merupakan partai yang turun ke bawah berada di akar rumput.
Sehingga, ketika ada pihak-pihak yang diduga menghina sosok Presiden Jokowi tak bisa dihindarkan hal-hal yang berkaitan dengan hukum.
"Kita kan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka ada kader-kader yang secara spontan menempuh jalan hukum," ungkap Hasto.
Politisi asal Yogyakarta pun menyambut baik sikap Rocky Gerung yang menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan akibat pernyataan yang diduga menghina Presiden Jokowi.
"Ketika Pak Rocky Gerung sudah menyampaikan permohonan maaf, sebagai orang Timur kita saling maaf memaafkan," ucap Hasto.
"Kita harus menyampaikan hal-hal yang positif apalagi ini berkaitan dengan sosok Presiden ya, itu merupakan hal yang baik," sambung dia.
Sementara, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai relawan yang laporkan Rocky Gerung ke polisi imbas umpatan ke Presiden Jokowi.
Ray menilai relawan tersebut lebih layak disebut kelompok pembela Jokowi.
"Tapi, saya juga miris berbalut jengkel dengan pelaporan kelompok yang menamakan diri sebagai relawan Jokowi. Mengapa? Kata relawan yang mereka sematkan, menurut saya, sudah jauh dari makna yang sesungguhnya," kata Ray, Sabtu.