Pembunuh Mahasiswa UI Disebut Jarang Ngobrol dengan Teman Kontrakan Sejak Dua Bulan Terakhir
Pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Naufal Zidan (19), Altafasalya Ardnika Basya (23) disebut jarang berinteraksi dengan teman satu kontrakanya
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Naufal Zidan (19), Altafasalya Ardnika Basya (23) disebut jarang berinteraksi dengan teman satu kontrakanya sejak dua bulan terakhir.
Adha Amin Akbar (23) teman satu kontrakan Altaf mengatakan sikap Altaf berubah dalam dua bulan terakhir ini.
Biasanya Altaf kerap bercerita soal aktivitasnya.
"Kalau dari obrolan untuk dua bulan belakangan ini memang jarang ngobrol, dia gak kaya dulu aktif ngobrol kegiatan dia," jelas Akbar, Senin (7/8/2023).
Akbar pun menjelaskan bahwa Altaf sejak saat itu tidak pernah menceritakan bagaimana cara dia menyelesaikan suatu masalah jika mengalami persoalan.
"Itu sih yang kita dapat pikirkan lah puncak dari kegelisahan dua bulan terakhir ini," ujarnya.
Baca juga: Teman Kontrakan Altafaslya Beberkan Kebiasaan Pelaku Pembunuh Mahasiswa UI saat Tak Main Kripto
Altafaslya sebelumnya kerap bercerita terkait crypto kepada teman satu kontrakannya.
Akbar mengatakan, bahwa Altaf sering mengeluh kepada dirinya terkait platform investasi Crypto yang selama ini ia mainkan.
"Kalau untuk gak ada kegiatan sehari-hari, itu dia biasa ngurus crypto dia itu. Ya biasalah selalu ngeluh capeknya dan susahnya nyari pinjaman untuk mengganti kerugian itu," ucap Akbar .
Meski begitu Akbar yang juga teman satu angkatan kuliah di UI itu tak tahu pasti alasan pelaku memilih bermain crypto tersebut.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Ternyata Pernah Jadi Mentor Korban Saat Baru Masuk Kuliah
Adapun Altaf hanya mengatakan kepada dirinya bahwa ia hanya ingin mencari uang dari permainan cytpo itu.
"Dia enggak pernah cerita background dia main crypto apa yang saya sendiri tau dia emang pengen cari uang aja," jelasnya.
Terkait hal ini pula, Altaf kata Akbar juga sempat memberitahu kepadanya bahwa dalam memainkan crypto itu pelaku kerap menebak arah grafik untuk mencari tahu keuntungan yang akan didapat.
"Dia sempat mention itu kan kayak tebak-tebakan lah ya, jadi harus nebak kapan naik kapan turun. Mungkin gitusih yang saya tau gimana cara kehilangan uangnya," ujarnya.
Kendati demikian Akbar tak tahu secara pasti sejak kapan Altaf bermain permainan trading tersebut.
"Awal mulanya sih gatau, soalnya sejak awal tinggal sama kita dia sudah membicarakan itu, sering mainin itu," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.