Rocky Gerung: Banyak Politisi Puji-puji Pak Jokowi, tapi di WA Grup Mereka Memaki-maki
Pengamat Politik Rocky Gerung enggan berhenti mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
![Rocky Gerung: Banyak Politisi Puji-puji Pak Jokowi, tapi di WA Grup Mereka Memaki-maki](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/akademisi-sekaligus-pengamat-politik-rocky-gerung232.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menolak berhenti memberikan kritik untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rocky Gerung tak bergeming meski baru-baru ini terjerat kasus dugaan penghinaan terhadap orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Bahkan buntut dari pernyataannya, Rocky Gerung dipolisikan hingga didemo sejumlah pihak.
Melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (7/8/2023), pria 62 tahun itu kembali menegaskan tak bermaksud menghina Jokowi.
"Saya sangat sopan pada Pak Jokowi, pada Ibu Iriana, pada keluarga Beliau," ungkap Rocky.
"Tapi, dalam politik sopan santun akhirnya kemunafikan," imbuh dia.
Baca juga: Ancam Demokrasi, Setara Institute Dorong Polri Terapkan Restorative Justice dalam Kasus Rocky Gerung
Menurut Rocky, tidak diperlukan sopan santun dalam berpolitik.
Justru, kata dia, pemerintah memerlukan kritik agar tak membuat kebijakan yang membebani rakyat.
"Terhadap bangsa kita sopan, tapi terhadap pemimpin politik yang kebijakannya merugikan rakyat ngapain bersopan santun?" ucap Rocky,
Lanjut, Rocky menyebutkan alasannya tak pernah memuji pemerintahan Jokowi.
Rocky menganggap janji politik yang kemudian direalisasikan bukanlah suatu prestasi.
"Demikian banyak politisi yang memuji-muji Pak Jokowi, tapi saya tahu di WA grup mereka memaki-maki Jokowi," ucap dia.
"Karena dianggap pujian supaya mendekat dengan Jokowi, itu kan palsu," pungkasnya.
![Konferensi pers Rocky Gerung, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/konferensi-pers-rocky-gerung-nih3.jpg)
Baca juga: Rocky Gerung Minta Maaf ke Gibran Ikut Kena Bully Buntut Kasus Dugaan Hina Jokowi
Kasus Rocky Gerung Diambil Alih Bareskrim
Bareskrim Polri mengambil alih seluruh laporan terkait pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi dengan kata-kata 'B*j*ng*n T*l*l'.
Terkait itu, Polda Metro Jaya sendiri juga sudah melimpahkan tiga laporan yang sudah diterima ke Bareskrim Polri.
"Betul, pukul 10.30 WIB untuk 3 (tiga) LP yang dibuat SPKT Polda Metro Jaya, resmi sudah dilimpahkan ke Bareskrim Polri," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, saat dihubungi, Senin (7/8/2023).
Dalam hal ini, Ade menyebut pihaknya juga menyerahkan materi penyelidikan hingga bukti-bukti yang sudah didapat penyidik.
"Administrasi penyelidikan, barang bukti (dokument dan dokument elektronik), dan hasil klarifikasi terhadap para pelapor, hasil klarifikasi terhadap para saksi dan hasil klarifikasi terhadap para ahli (ahli hukum pidana, ITE, bahasa, hukum Tata Negara dan sosiologi hukum)," ujarnya.
"Yang sudah dilakukan oleh Tim Penyelidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya selama serangkaian upaya penyelidikan yg sdh dilakukan. Kita sertakan juga dalam pelimpahan 3 LP tersebut pagi ini ke Bareskrim Polri," imbuhnya.
Sebelumnya, Polri menyebut ada 13 laporan polisi dan dua pengaduan terhadap pengamat politik, Rocky Gerung atas pernyataan yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saat ini ada 13 laporan polisi yang sudah diterima kepolisian dan 2 pengaduan dimana laporan polisi ada di Bareskrim 1 laporan polisi," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Demokrat: Jokowi Harus Tertibkan Relawan yang Cari Muka Lewat Kasus Rocky Gerung
Djuhandani menyebut belasan laporan polisi terdapat di seluruh Indonesia. Sementara dua pengaduan yakni ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Di Polda Metro jaya tiga laporan polisi. Di Polda Sumatera Utara (Sumut) tiga laporan polisi. Di Polda Kalimantan Timur (Kaltim) tiga laporan polisi. dan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) tiga laporan polisi," jelasnya.
Djuhandani pun menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas laporan masyarakat itu.
Oleh karena itu, Djuhandani pun menjelaskan bahwa pihaknya akan menarik seluruh laporan itu ke Bareskrim Polri.
"Kita tarik ke Bareskrim untuk penyidikan lebih lanjut di mana kita tidak membedakan itu laporan polisi atau pengaduan karena dua-duanya ini menjadi dasar kita melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Abdi Ryanda Shakti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.