Perludem Harap Media Alternatif Turut Kawal Pemilu 2024 Supaya Masyarakat Banyak Pilihan Informasi
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati berharap adanya peran media alternatif dalam mengawal tahapan Pemilu 2024.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati berharap adanya peran media alternatif dalam mengawal tahapan Pemilu 2024.
Kata Ninis, sapaan akrabnya, hal itu perlu dilakukan supaya ada informasi yang berimbang dan gampang diakses publik selain dari media arus utama.
Pandangan Ninis tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi publik yang berlangsung daring, Jumat (11/8/2023).
“Sebetulnya itu (media alternatif) bisa memberikan alternatif informasi yang mudah yang gampang diakses oleh publik sehingga bisa mendapatkan informasi yang valid itu sebetulnya apa,” kata Ninis.
Informasi mengenai pemilu memang juga bisa didapatkan jika masyarakat mengakses situs resmi dari lembaga penyelenggara pemilu.
Namun, tak semua masyarakat mengerti dan punya akses.
Baca juga: Soroti Gugatan Masa Jabatan Anggota Dewan, Perludem Ingatkan Peran Parpol
“Karena kalau kita menggantungkan informasi kepada penyelenggara pemilu mungkin tidak setiap pemilih, publik, itu tahu alamat website-nya, misalnya,” katanya.
“Kalaupun sudah masuk ke alamat websitenya itu, di fitur bagian mana nih harus mencari informasi ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, pilihan soal media alternatif tidak hanya berhenti sampai di situ saja.
Baca juga: PPATK Sebut Anomali Dana Kampanye, Perludem: Hukum Pemilu Kurang Mampu Jangkau Realita di Lapangan
Namun juga harus menekankan unsur keterbukaan data yang kemudian dapat diolah, sehingga tak hanya jadi pilihan alternatif, tapi juga pilihan yang menarik bagi publik.
“Konsep keterbukaan data itu sebetulnya bukan sekadar datanya ada gitu, tapi bagaimana data itu juga bisa diolah, didistribusikan kembali dengan bentuk-bentuk yang lebih interaktif,” jelasnya.
“Seperti infografis dan lain sebagianya yang lebih menarik bagi publik sehingga publik punya alternatif informasinya. Ini peran media alternatif,” tandas Ninis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.